Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Inuki Kibarkan Merah Putih dengan Nuklir

Kompas.com - 02/04/2016, 16:56 WIB

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com – Bendera merah putih terlihat di sisi booth pameran industri pengolah bahan nuklir di Washington Convention Center, Washington DC Amerika Serikat.

Lokasi boot PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) itu berada di ujung depan. Siapa saja yang berkunjung ke area pameran di WCC dapat melihat dengan jelas booth tersebut.

Kehadiran Inuki dalam pameran itu di merupakan yang pertama kali sejak didirikan tahun 1996.

Inuki yang juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pemain utama di Asia dalam industri radioisotop, bahan baku kegiatan medis dan industri kimia.

Keikutsertaan Inuki pada pameran yang digelar di sela-sela penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir atau Nuclear Security Summit (NSS) bermodal nekat.

Tanpa dana sendiri, Inuki beruntung dapat sumbangan biaya dari BUMN lain yakni PT Timah. Di Washington, Inuki beradu pamer dengan perusahaan global di bidang industri nuklir.

"Kami mengekspor radioisotop ke banyak negara, konsumen luar negeri yang utama ada di Singapura, Jepang, dan sekarang Meksiko. Kebutuhan di dalam negeri juga tinggi, terutama untuk keperluan medis," kata Presiden Direktur PT Inuki Yudiutomo Imardjoko, Sabtu (2/4/2016) di Washington Convention Center, AS.

Meski menjadi pemain utama industri pengolahan nuklir di Asia, perjalanan PT Inuki tidak selalu mulus. Bahkan pada tahun 2009, perusahaan ini hampir mati karena izin pengolahan bahan nuklir dibekukan Badan Pengawas Teknologi Tenaga Nuklir (Bapeten).

Alasannya, alat pengolah uranium dinilai sudah usang dan tidak layak. Sehingga membahayakan keamaan selama proses pengolahan berlangsung.

"Alat itu alat lama yang belum pernah diganti sejak didirikan tahun 1996. Tetapi kemudian sudah kami perbaiki. Kami juga mulai membenahi kelembagaan Inuki agar menjadi lembaga yang sehat dan punya daya saing interansional," kata Yudiutomo.

Pada waktu yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi stand Inuki. Wapres tertarik dengan penjelasan Yudiutomo bahwa Inuki mampu memproduksi barang berbahan nuklir yang diekspor.

Pemerintah akan menaruh perhatian lebih serius pada Inuki ke depan.

PT Inuki adalah satu-satunya BUMN yang bergerak dalam industri berbasis teknologi nuklir. Perusahaan ini didirikan tahun 1996 dengan nama awal adalah PT Batan Teknologi (Persero).

Pada tahun 2014, perusahaan mengganti nama dan domisilinya meningkatkan daya saing dengan mempertegas branding perusahaan sebagai industri nuklir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com