Zaventem Ditutup, Brussels Airways Rugi Rp 74 Miliar Per Hari

BRUSSELS, KOMPAS.com - Brussels Airways mengalami kerugian sebesar 5 juta Euro per hari, atau setara dengan Rp 74 miliar, menyusul ditutupnya Bandara Zaventem.

"Biaya-biaya pengalihan penerbangan terkait lalulintas penumpang dan hilangnya revenue menjadi faktor kerugian utama," ungkap jurubicara Brussels Airways, seperti dikutip Reuters, Rabu (30/3/2016). 

Brussels Airways adalah maskapai yang 45 persen sahamnya dimiliki oleh maskapai Jerman Lufthansa.

Jurubicara itu menyebut, Bandara regional Belgia di Antwerp dan Liege hanya mampu menawarkan penerbangan alternatif dengan kapasitas yang terbatas.

Sejak penutupan bandara minggu lalu, Brussels Airlines memang telah mengalihkan beberapa penerbangan komersial dari Belgia, melalui kedua bandara itu. 

Bandara utama di Brussels Zaventem mulai ditutup pada hari Selasa, 22 Maret 2016, menyusul ledakan bom bunuh diri di areal keberangkatan.

Dalam kesempatan terpisah, pihak Lufthansa mengaku akan membatalkan seluruh jadwal penerbangan ke Brussels mulai 31 Maret hingga 3 April mendatang.

Selain itu, mereka menawarkan jasa shuttle bus yang mengantar penumpang dari Brussels ke Bandara Frankfurt di Jerman. Ada pula beberapa penerbangan yang dialihkan melalui Bandara Liege.

"Sepanjang periode 22 Maret hingga 3 April, ada 265 penerbangan Lufthansa yang dibatalkan," demikian pernyataan dari maskapai itu.