Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Keamanan dan Diplomat AS Diminta Tinggalkan Turki Selatan

Kompas.com - 30/03/2016, 06:40 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Keamanan menjadi masalah yang sangat rawan di Turki selatan. Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk,  Amerika Serikat, Selasa (29/3/2106), meminta keluarga pejabat keamanan dan diplomat meninggalkan wilayah itu.

Ada tiga wilayah paling bergolak di Turki selatan, yakni Provinsi Adana, Izmir, dan Mugla. Padahal, Turki sebelumnya dinilai sebagai negara yang stabil, namun sejak konflik Suriah merembet ke negara ini, ketegangan dan kekerasan terus meningkat.

Banyak kota strategis dilanda bom paling mematikan, Mulai dari wilayah perbatasan seperti Suruc, hingga Istanbul dan Ankara.

Telah berulangkali kekerasan mematikan itu terjadi di Turki sehingga sempat terjadi ketegangan antara Turki dan pasukan koalisi Rusia di perbatasan dengan Suriah.

Terkait dengan adanya instruksi terhadap pejabat keamanan dan diplomat AS untuk meninggalkan wilayah Turki selatan, Komando Eropa Militer AS menyatakan, keputusan tersebut tidak bersifat tetap.

Menurut Komando Eropa AS, keputusan itu "bertujuan untuk mengurangi resiko terhadap unsur dan anggota (Kementerian Pertahanan) termasuk anggota keluarganya".

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, segera mengunjungi AS minggu ini untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir di Washington DC. Ia akan bertemu secara khusus dengan Presiden Barack Obama untuk membahas masalah keamanan.

Hubungan AS dan salah satu sekutu pentingnya di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tersebut jarang seburuk seperti yang terjadi antara Washington dan Ankara saat ini. Reaksi kedua negara itu terkait dengan konflik Suriah seringkali menjadi sumber ketegangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com