Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Sharif Ingatkan Aparat Pakistan untuk Tingkatkan Kerja Sama Atasi Terorisme

Kompas.com - 29/03/2016, 08:18 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com — Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, menilai kurang ada kerja sama badan keamanan dalam menangani teror. Ia menuntut aparat untuk memperbaiki koordinasi atau kerja sama dalam penanggulangan kelompok militan dan terorisme.

Sharif mengungkapkan hal itu, Senin (28/3/2016), menyusul serangan teror yang mematikan di sebuah taman di Lahore, ibu kota Provinsi Punjab, Minggu malam, bersamaan hari Paskah.

Akibat serangan teror bom itu, sedikitnya 70 orang tewas dan hampir 300 orang lagi terluka.

Kelompok sempalan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP), yakni Jamaat-ul-Ahrar, mengaku sebagai otak serangan yang sengaja ditujukan kepada kelompok minoritas Kristen yang sedang merayakan Paskah. Namun, mayoritas korban tewas adalah Muslim.

Dalam pertemuan dengan para petinggi institusi dan lembaga keamanan negara, Sharif mengatakan, publik  memiliki ekspektasi tinggi terhadap aparat dalam menangani kelompok militan. Terjadi peningkatan tuntutan masyarakat atas aparat untuk meredam aksi terorisme.

Kalangan militer dan polisi Pakistan mengatakan, mereka telah menggelar lima operasi keamanan pada Senin dan menangkap sejumlah orang yang diduga terkait dengan serangan bom terbaru di Lahore.

Para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat karena banyak korban luka dalam kondisi kritis. Di antara puluhan korban tewas terdapat 29 orang anak. Pusat ledakan bom bunuh diri di gerbang taman di Lahore itu tidak jauh dari area permainan anak-anak.

Ketika terjadi ledakan, taman itu sedang ramai. Sebagian pengunjung adalah masyarakat minoritas Kristen yang berkumpul untuk merayakan Paskah di taman.

Juru bicara militer Jenderal Asim Bajwa mengatakan, badan intelijen, tentara, dan Rangers telah meluncurkan beberapa serangan di sekitar Punjab. Mereka menangkap sejumlah orang yang diduga terkait dengan serangan bom pada Minggu Paskah.

Sharif pun telah mengunjungi korban yang dirawat di rumah sakit dan menggambarkan penyerang sebagai musuh yang pengecut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com