Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Bom di Lahore

Kompas.com - 28/03/2016, 09:18 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia menyampaikan kecamannnya terhadap serangan bom di Lahore, Pakistan. Hingga Senin (28/3/2016) pagi, tidak ada laporan tentang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bom tersebut.

“Indonesia mengecam keras tindakan teror di Lahore, Pakistan,” demikian kicauan di akun Twitter Kemlu RI, pagi ini.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan turut berduka atas nama Pemerintah Indonesia kepada keluarga korban dan Pemerintah Pakistan.

“Menlu RI atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan duka uang mendalam kepada korban dan keluarga korban #Lahore.”

Kedutaan Besar RI di Islamabad telah memberikan laporan kepada Menlu Rento. Dari informasi yang disampaikan itu, “sampai saat ini tidak ada laporan WNI yang jadi korban” dari ledakan di Lahore.

Sementara juru bicara Kemenlu RI, Arrmanantha Nasir, dalam pesan singkatnya di Whatsapp juga menyatakan turut berduka atas jatuhnya korban ledakan bom di Lahore. “Keluarga sahabat karib saya tinggal di sana. Berharap mereka selamat dan dalam kondisi aman.”

Hingga Senin (28/3/2016) pagi ini, jumlah korban yang dilaporkan tewas mencapai 69 orang akibat ledakan pada Minggu malam pukul 20.00 waktu setempat di Lahore. Ada ratusan orang terluka. Media melaporkan 300 orang terluka, namun aparat mengatakan korban luka sekitar 200 orang.

Ledakan yang terjadi tepatnya di gerbang utama menuju taman Gulshan-e-Iqbal itu diklaim oleh salah satu faksi Taliban,  Jamaat-ul-Ahrar.  Juru bicara kelompok itu mengatakan, mereka sengaja menargetkan komunitas Kristen, yang sedang merayakan Minggu Paskah.

Pemerintah Pakistan telah bertahun-tahun memerangi pemberontakan Taliban, yakni sejak tahun 2004. Kelompok garis keras dan pemberontak itu rutin melakukan serangan, selain sebagai bagian dari upaya menggulingkan pemerintah juga menegakkan syariah Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com