Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Migran Muslim

Kompas.com - 25/03/2016, 11:04 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber ABCNews

CASTELNUOVO DI PORTO, KOMPAS.com - Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki migram Muslim, Kristen dan Hindu pada malam Kamis Putih dan menyatakan mereka sama sebagai anak Tuhan.

Paus Fransiskus mengikat tali persaudaraan, seiring meningkatnya sentimen anti-Muslim pasca serangan bom di Brussel, Belgia.

Paus Fransiskus merayakan Kamis Putih sebagai bagian dari prosesi menuju hari Paskah, dengan para pencari suaka di Castelnuovo di Porto, Italia.

Menurut dia, perang hanyalah untuk orang-orang haus darah yang berdiri dibalik industri senjata.

Hari Kamis Suci identik dengan ritual pembasuhan kaki Yesus sebelum disalibkan. Prosesi ini sebenarnya melambangkan pelayanan seorang pemimpin kepada anggota atau warganya.

Menurut Paus Fransiskus, gerakan melayani ini kontras dengan gerakan serangan bom di Brussel yang ingin menghancurkan persaudaraan antarmanusia.

"Kita semua memiliki perbedaan kultur dan agama, tapi kita semua bersaudara dan ingin hidup dalam kedamaian," kata Paus Fransiskus dalam homili-nya.

Beberapa migran tidak kuasa menahan air mata saat Paus Fransiskus berlutut di hadapan mereka, menuang air suci, mengelap lalu mencium kaki mereka.

Setelah akhir Misa, Paus Fransiskus bahkan menyalami setiap pengungsi, sebanyak 892 pengungsi satu persatu, melakukan foto bersama dan menerima catatan-catatan seiring langkahnya.

Sebelumnya, aturan Vatikan adalah hanya boleh membasuh kaki partisipan laki-laki dalam ritual pembasuhan kaki tersebut. Namun Paus Fransiskus memang banyak mengejutkan Gereja Katolik dengan perubahan yang dibawanya.

Setelah berjuang melampaui ketentuan tersebut, akhirnya saat ini wanita boleh berpartisipasi dalam ritual tersebut. Norma baru Vatikan, semua hamba Tuhan bisa berpartisipasi dalam seremoni tersebut, bahkan non-Katolik.

Dalam Misa tersebut, Vatikan mengkonfirmasi empat wanita dan delapan pria menjadi partisipan. Satu wanita Katolik, tiga migran beragama Kristen Koptik Eritrea. Sementara para pria, yakni empat Katolik dari Nigeria, tiga Muslim dari Mali, Siria dan Pakistan. Serta seorang Hindu dari India.

Paus Fransiskus benar-benar memberikan pesan untuk menjadi universal. "Kita semua, bersama-sama, Muslim, Hindu, Katolik, Koptik, Evangelis, adalah bersaudara. Anak-anak Tuhan. kami ingin hidup dalam damai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABCNews


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com