Setidaknya, hal ini yang disampaikan Hany, seorang warga asal Indonesia yang bekerja di kantornya, di kawasan Etterbeek, Brussels.
Selain sirene, menurut dia, helikopter terdengar lalu lalang. "Sirene sama helikopter saja enggak berhenti-henti dari tadi," kata dia kepada Kompas.com, Selasa.
Menurut Hany, suasana di Brussels belum kondusif. Transportasi umum terhenti pasca-ledakan tersebut.
Hany mengaku berada di Stasiun Maalbeek lebih kurang 10 menit sebelum ledakan terjadi. "Bersyukur masih dikasih selamat," ujar dia.
Ledakan ketiga yang terjadi di Stasiun Metro Maalbeek, Brussels, Belgia, Selasa (22/3/2016), dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 10 orang. Belasan orang lainnya terluka.
Ancaman teror telah meningkat di Belgia menyusul penangkapan Salah Abdeslam, salah satu pelaku teror di Paris, Perancis, tahun lalu.
Polisi Belgia mengatakan, ledakan yang terjadi di dekat lembaga dan perkantoran Uni Eropa itu menyebabkan sejumlah korban tewas dan terluka. Namun, ia tidak menyebutkan secara detail.
Menurut media resmi Belgia, VTM, 10 orang tewas akibat ledakan di Maalbeek. Ledakan ini merupakan yang ketiga setelah dua ledakan di Bandara Zaventem. Jumlah korban tewas di dua tempat itu lebih dari 20 orang.
Sama seperti akibat ledakan di bandara, orang-orang yang berada di stasiun juga berlarian menjauh. Mereka panik. Korban luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.