Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milier Rusia Bisa Saja Kembali ke Suriah untuk Serang Teroris

Kompas.com - 18/03/2016, 17:19 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin, Kamis (17/3/2016), mengatakan, Moskwa dapat meningkatkan lagi kehadiran militernya di Suriah.  Pasukan Rusia bisa saja kembali dalam hitungan jam dan melakukan pengeboman kepada kelompok teroris.

Putin mengatakan hal itu di dalam salah satu ruang termegah di Kremlin, tiga hari setelah ia memerintahkan penarikan pasukan Rusia dari Suriah.

Menurut Putin, pasukan dalam jumlah kecil yang tersisa di Suriah bisa melakukan serangan besar membantu pasukan Presiden Bashar al-Assad.

"Saya yakin bahwa kita akan melihat keberhasilan yang baru dan serius dalam waktu dekat," kata Putin dalam upacara penghargaan kepada lebih dari 700 tentara, Kamis (17/3).

Secara khusus, Putin mengatakan dia berharap bahwa kota kuno Palmyra, yang dikuasasi kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS0, akan segera jatuh ke tangan pasukan Assad.

"Saya berharap, mutiara dari peradaban dunia ini, atau setidaknya apa yang tersisa setelah para bandit ini merebutnya, akan kembali ke rakyat Suriah dan seluruh dunia," kata Putin, mengacu kepada Situs Warisan Dunia di Palmyra.

Dalam pernyataan publik pertamanya sejak penarikan pasukan Rusia dari Suriah, Putin untuk pertama kalinya mengungkapkan perkiraan biaya operasi militer Rusia di Suriah. Operasi menghabiskan sekitar 33 miliar rubel (481,89 dollar AS) atau lebih dari Rp 6 triliun.

Dana intervensi militer Rusia di Suriah itu diambil dari anggaran kementerian pertahanan. Putin juga mengungkapkan, akan ada sejumlah biaya tambahan untuk menggantikan amunisi, senjata, dan untuk perbaikan.

Serangan udara Rusia terhadap ISIS, Front Al-Nusra, dan kelompok teroris lainnya akan terus dilakukan. Misalnya membantu pasukan pemerintah Suriah, termasuk membantu militer Suriah untuk merencanakan serangan.

Putin juga mengatakan, ia tidak mau keterlibatan Rusia ditingkatkan lagi dalam konflik Suriah karena pasukan telah ditarik keluar setelah terlibat selama enam bulan.  Moskwa mudah untuk meningkatkan lagi pasukannya ke Suriah selama itu dibutuhkan Damaskus.

"Jika perlu, dalam beberapa jam saja, Rusia dapat membangun kontingen di kawasan itu dalam ukuran yang proporsional dengan situasi yang berkembang di sana dan menggunakan seluruh kemampuan yang kami miliki," katanya.

Salah seorang pejabat senior AS, yang tak bersedia namanya dikutip karena tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan, AS memantau penarikan "sejumlah besar" pesawat Rusia di Suriah.  Ia mengkonfirmasi, militer Rusia bisa kembali ke Suriah dalam beberapa jam.

Jet tempur suria, baterei roket jarak jauh, dan sebagian besar dari 5.000 personil Rusia, tampaknya masih berada di Suriah.  Sumber militer Rusia mengatakan kepada Interfax, hanya sekitar 1.000 tentara akan tinggal, di antaranya lebih dari setengah adalah penasihat militer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com