BAGHDAD, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis (17/3/2016), mengatakan khawatir terhadap nasib 35.000 pengungsi dari Provinsi Anbar, Irak.
"PBB tidak memiliki akses penuh,” kata Koordinator Kemanusian PBB di Irak, Lise Grande, dalam sebuah pernyataan.
Grande mengatakan, puluhan ribu orang telah meninggalkan Anbar karena terancam pertempuran antara pasukan Irak dan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Ribuan warga sipil telah mearikan diri dari Hit, salah satu daerah di Anbar, yang bejarak 145 km dari Baghdad, ibu kota Irak.
Banyak keluarga pengungsi berada dekat dengan garis depan pertempuran. Posisi mereka sulit dijangkau oleh petugas kemanusiaan.
Badan-badan bantuan PBB telah menyediakan makanan, air, dan peralatan kesehatan untuk pengungsi. Namun, daerah yang dituju justru sulit dijangkau karena rawan keamanan.
Hit terletak di sepanjang Efrat, di jantung Anbar. Saat ini fokus utama dari pertempuran pasukan keamanan Irak adalah untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai ISIS sejak 2014.
Grande mengatakan sejumlah besar pengungsi dari Hit mencari bantuan medis yang mendesak. “Klinik keliling menangani 1.300 konsultasi terhadap mereka hanya dalam dua hari pertama," katanya.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), 44 persen dari sekitar 3,3 juta pengungsi di Irak sejak awal 2014 adalah berasal dari Anbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.