Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Dengar Suara Tembakan, Saya Kira Kembang Api"

Kompas.com - 14/03/2016, 22:00 WIB
GRAND BASSAM, KOMPAS.com  - Seorang yang selamat dari serangan teroris Al Qaeda di kawasan wisata Grand Bassam, Pantai Gading, menggambarkan suasana yang mencekam ketika peristiwa terjadi.

Warga Perancis bernama Charles-Philippe d'Orleans, mengaku berada di pantai saat penembakan terjadi, Minggu (13/3/2016).

"Saya mendengar letusan tembakan yang pertama, saya pikir itu kembang api," kata dia seperti dikutip Kantor Berita Associated Press, Senin (14/3/2016).

Namun kemudian, Charles mendengar bunyi tembakan lainnya, dan semakin lama semakin dekat. "Seorang petugas keamanan di resort itu sempat meminta para turis untuk tidak khawatir," kata Charles.

Dia mengatakan, ketika sejumlah anak muda yang melakukan penyerangan ke arah akses pantai yang berbayar, petugas keamanan mulai melepaskan tembakan ke udara.

"Tapi hal itu tak mampu menghalau mereka," kata Charles. "Kami pun kabur dan berlindung di balik dinding," kata dia lagi.

Ketika tak lagi mendengar bunyi tembakan, Charles bersama seorang rekannya langsung berlari kencang ke arah mobil, dan lalu kabur.

"Saat kami tahu kami selamat, kami merasa telah melewati sebuah peristiwa yang mencekam," kata dia lagi.

Sementara itu, Francois Tanon, seorang warga yang biasa menyewakan kursi santai bagi wisatawan di pinggir pantai, menyesalkan insiden itu.

"Sehari-hari kami bekerja di sini, melayani para turis asing yang datang untuk bersantai. Tapi dengan kejadian ini, kami yakin para turis itu tak akan kembali lagi," keluh dia. 

Sebelumnya diberitakan, kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Baca: Al Qaeda Serang Resor Wisata di Pantai Gading, 16 Tewas

Serangan di tiga hotel di kota wisata Grand-Bassam itu mengakibatkan setidaknya 14 warga sipil dan dua anggota militer Pantai Gading tewas.

Menteri Dalam Negeri Hamed Bakayoko menambahkan, seorang warga Jerman dan seorang warga Perancis termasuk di antara korban tewas.

SITE Intelligence Group, sebuah organisasi monitor berbasis di AS, menyebut, kelompok Al Qaeda di Wilayah Maghribi (AQIM) berada di belakang serangan tersebut.

Dalam pernyataannya, AQIM mengatakan, tiga anggotanya tewas, sedangkan Presiden Pantai Gading Alassane Ouatarra mengatakan enam pelaku penembakan tewas.

"Jumlah korban yang jatuh sangat besar," ujar Ouatarra saat tiba di Grand-Bassam yang berjarak 40 kilometer sebelah timur Abidjan.

Sementara itu, Presiden Perancis Francois Hollande mengecam keras serangan tersebut dan menawarkan bantuan kepada Pemerintah Pantai Gading.

Serangkaian serangan teror terjadi selama beberapa bulan terakhir di Afrika Barat, misalnya di Mali dan Burkina Faso.

Di kedua negara itu, sejumlah hotel diserang orang bersenjata yang mengaku sebagai anggota AQIM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com