Otoritas berwenang Meksiko, Rabu (9/3/2016) mengatakan, para terduga mau bergabung dengan perusahaan palsu itu setelah mereka membaca iklan penawaran menjadi karyawan. Mereka direkrut oleh seorang perempuan AS di Puerto Vallarta, Negara Bagian Jalisco.
Kepala Kejaksaan Jalisco Eduardo Almaguer mengatakan, ketika ditangkap, 12 orang itu membawa kokain dan sabu. Mereka ini telah bekerja sebagai petugas parkir dan kebersihan ketika beralih menerima tawaran kerja dari kartel narkoba Jalisco New Generation.
"Para penjahat menyebarkan selebaran di jalan. Mereka menawarkan kepada orang-orang untuk dipekerjakan. Namun, mereka justru terjebak ke jajaran kejahatan terorganisir dengan memberi mereka pelatihan selama satu minggu, terutama terkait penggunaan senjata," katan Almaguer.
Para tersangka telah menerima 10 hari pelatihan ketika mereka ditangkap di kota San Juan de los Lagos dan Lagos de Moreno menyusul adanya keluhan tentang penculikan. Korban penculikan adalah seorang pria yang telah merespon iklan lowongan tapi kemudian menolak untuk bekerja sebagai anggota kartel.
Perusahaan keamanan mencari orang dengan pengalaman pernah bertugas sebagai polisi. Para pelamar akan mendapat gaji yang lebih tinggi mulai dari 150 dollar AS atau sekitar Rp 2 juta per minggu untuk bekerja sebagai penjaga keamanan.
Kartel narkoba Jalisco New Generation telah menjadi salah satu yang paling kuat di Meksiko. Mereka memiliki jaringan ke Asia dan Eropa, serta memilik persenjataan yang lengkap meliputi peluncur roket, yang pernah mereka gunakan untuk menjatuhkan helikopter militer tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.