Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Mengontrol Laut China Selatan untuk Pelayaran Aman dan Bebas

Kompas.com - 08/03/2016, 13:40 WIB
BEIJING, KOMPAS.com –Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, Selasa (8/3), mengatakan, Laut China Selatan adalah salah satu jalur pelayaran paling bebas dan aman di dunia.  Kontrol Beijing atas perairan itu dibenarkan sebagai langkah untuk menjamin dua hal itu.

China telah mendapat sorotan Amerika Serikat dan sekutunya dalam beberapa bulan terakhir. Terutama karena aktivitas reklamasi di beberapa pulau karang di laut sengketa dengan Taiwan dan empat negara anggota ASEAN – Malaysia, Brunei, Filipina, dan Vietnam.

Angkatan Laut AS telah menggelar latihan navigasi dan berlayar di dekat pulau yang dipersengketakan untuk menggarisbawah haknya beroperasi di perairan tersebut.  Kebebasan berlayar di Laut China Selatan kembali menjadi soal setelah muncul laporan tentang meningkatnya aktivitas China di kawasan itu.

Laporan yang muncul belakangan ini, China telah meningkatkan patroli, mengerahkan rudal canggih, pesawat tempur,  dan peralatan radar di pulau-pulau di sana, telah menyebabkan hubungan Beijing-Washington bersitegang. Chian dituding melakukan militerisasi kawasan.

Menurut Wang, kebebasan navigasi tidak sama dengan bebas melakukan hal-hal apa saja atau “mata gelap”. Ia mengatakan, “Bahkan, berdasarkan upaya bersama China dan negara-negara di kaawasan lainnya, Laut Cina Selatan saat ini salah satu jalur pelayaran paling aman dan paling bebas di dunia."

"Sejarah akan membuktikan siapa pengunjung dan siapa tuan rumah yang sebenarnya,” tambah Wang lagi sambil menambahkan, China akan "mempertimbangkan mengundang" wartawan asing ke pulau-pulau di bawah kontrolnya ketika kondisi sudah baik.

Menurut Wang, China bukanlah negara paling pertama yang mengerahkan kekuatan ke Laut Cina Selatan. Namun, ia tidak menyebutkan negara yang melakukan pengerahan senjata ke kawasan.

Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, telah memperingatkan tentang  "konsekuensi khusus” jika China mengambil tindakan “agresif” di Laut China Selatan.

Carter mengatakan, militer AS meningkat penyebaran ke wilayah Asia-Pasifik dan akan menghabiskan  425 juta dollar pada 2020. Alokasi itu untuk menggelar lebih banyak lagi latihan dengan negara-negara di kawasan yang kecewa atas tindakan China.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com