Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Pembantaian 28 Orang di Areal Tambang Emas Tersiar di Venezuela

Kompas.com - 08/03/2016, 13:23 WIB
TUMEREMO, KOMPAS.com - Sebanyak 28 penambang emas yang bekerja di tambang emas Atenas, di Kota Tumeremo, negara bagian Bolivar, Venezuela, dikabarkan hilang sejak Jumat lalu.

Media lokal yang mengutip keterangan saksi mata menyebutkan, 28 pekerja tambang itu telah dibunuh secara sadis oleh kelompok kriminal yang memang sedang berupaya untuk menguasai wilayah tersebut.

Seperti dilansir laman BBC, Selasa (8/3/2016), kabar hilangnya para penambang ini muncul pertama kali pada hari Sabtu, dari para anggota keluarga. Mereka khawatir, karena orang-orang yang mereka kasihi itu tak juga pulang dari kerja.

Jumlah penambang yang dilaporkan hilang dengan cepat bertambah, dari dua orang menjadi 28 orang.

Menyusul kabar ini, para anggota keluarga lalu melakukan blokade jalan sebagai bentuk tuntutan agar aparat terkait melakukan penyelidikan.

Sebuah media lokal yang mengutip keterangan saksi mata, menyebutkan, pencarian emas memaksa para penambang untuk berkonfrontasi dengan para anggota geng yang mau menguasai kawasan itu.

Hari itu, kelompok penjahat itu mulai melakukan penembakan ke arah para penambang. Mereka kemudian memaksa pekerja yang selamat untuk mengangkat jasad ke dalam lori.

Ada pula versi cerita yang berbeda. Para penambang itu digiring ke dalam tambang sebelum kemudian dimutilasi dan dibuang ke areal tambang.

Kendati demikian, pemerintah negara bagian setempat menyatakan, berdasarkan penyelidikan terakhir, tidak ditemukan tanda-tanda pembantaian di sana.

"Sejauh ini tidak ada indikasi ada orang yang dibunuh atau hilang," kata Gubernur Francisco Rangel.

"Yang terjadi di sana, berdasarkan keterangan dari pasukan keamanan, adalah pertikaian antara kelompok bersenjata yang mencoba mengendalikan aktivitas pertambangan di daerah itu," kata Rangel lagi.

Saat ini, kata dia, ada dua investigator yang khusus dikirim ke Tumeremo untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Sementara, terkait kabar pembantaian, Gubernur Rangel malah menuding ada segelintir politisi yang memang ingin membuat suasana keruh, hingga memancing kerusuhan.

"Tak ada masalah di Tumeremo. Ini benar-benar tidak bertanggung jawab menyebar kabar yang tidak benar," bantah Rangel.

Sementara, anggota parlemen dari partai oposisi, Americo de Grazia menuduh Rangel mencoba untuk menutupi peristiwa pembantaian tersebut.

Dikabarkan, hingga saat ini prajurit Angkatan Udara Venezuela masih melakukan pencarian terhadap 28 penambang emas itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com