Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Palestina Jadi Konsul Kehormatan RI Pertama di Ramallah

Kompas.com - 07/03/2016, 14:07 WIB
Pascal S Bin Saju

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com –Pemerintah Indonesia telah menunjuk seorang perempuan Palestina, Maha Abou Susheh, sebagai Konsul Kehormatan Indonesia pertama di ibu kota Ramallah, di Tepi Barat.

“Peresmiannya akan dilakukan pekan depan,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Esti Andayani, saat rehat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Ke-5 di Jakarta, Senin (7/3) siang.

Esti dimintai keterangannya setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo menyinggung secara singkat penunjukan Susheh dalam pidato pembukaan KTT OKI, Senin pagi.

“Perkenankan saya menyampaikan, Indonesia telah menunjuk Nyonya Maha Abou Susheh selaku Konsul Kehormatan RI di Palestina. Dalam waktu dekat, kantor Konsulat Kehormatan RI akan di buka di Ramallah, Palestina,” kata Presiden Jokowi.

Tidak ada penjelasan lebih detail siapa perempuan yang menjadi Konsul Kehormatan pertama bagi kepentingan Indonesia di Palestina. Wartawan Kompas Musthafa Abd Rachman di Kairo, Mesir, melaporkan, Susheh adalah salah satu ketua forum pengusaha Palestina yang didirikan tahun 2006.

“Shusheh adalah salah satu pendiri Forum Wanita Pengusaha Palestina (BWF), semacam lembaga swadaya masyarakat,” demikian Musthafa.

Menurut Esti, Susheh memiliki kedekatan dengan Indonesia. Dia juga “sangat bisa” mewakili kepentingan Indonesia di Palestina.

Pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengharapkan hubungan yang semakin kuat antara Indonesia dan Palestina. Termasuk di dalamnya peningkatan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan.

Kunjungan kehormatan

Di tempat terpisah, Wakil Pesiden Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Tunisia Kheimaeis Jhinaoui di sela-sela KTT OKI. Kalla diwakili Wakil Menlu AM Fachir. Pada KTT Asia Afrika tahun lalu, Kalla juga menerima kunjungan Menlu Tunisia yang kala itu dijabat Tayeb Baccouche.

Terkait isu bilateral,  Indonesia mengapresiasi dukungan pemerintah Tunisia untuk relokasi kantor Kedutaan Besar RI di Tripoli, Libya ke Djerba, Tunisia, dan repatriasi WNI dari Libya melalui Djerba. Keduanya juga mendorong kerja sama peningkatan perdagangan bilateral.

Kalla juga mengundang perusahaan Tunisia untuk melakukan investasi di Indonesia, dan menyambut kerja sama di sektor minyak dan gas. Tunisia dan Indonesia akan saling mendukung di berbagai fora Internasional.

Dalam siaran pers yang diterima wartawan di Sekretariat KTT OKI,  juga disampaikan informasi pendukung tentang nilai perdagangan bilateral Indonesia – Tunisia. Pada tahun 2015, nila perdagangan keduanya 77,1 juta dollar AS atau surplus 34,725 juta dollar AS.

Investasi Indonesia di Tunisia mencapai 114 juta dollar AS di sektor migas. Sedangkan investasi Tunisia di Indonesia sekitar 5,1 juta dollar pada sektor pariwisata.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com