Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Sopir Kepala Bank Sentral Iran Jadi Miliarder, Kini Dihukum Mati

Kompas.com - 07/03/2016, 07:00 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com — Taipan miliarder Iran, Babak Zanjani, Minggu (6/3/2016), telah dijatuhi hukuman mati karena kasus korupsi. Ia terbukti mengorupsi dana 2,8 miliar dollar AS atau setara Rp 36,4 triliun. Tujuh belas tahun silam dia adalah sopir kepala bank sentral Iran.

Zanjani ditangkap pada Desember 2013 dengan tuduhan telah menahan dana miliaran dollar AS dari pendapatan minyak yang disalurkan melalui perusahaannya. Dana 2,8 miliar itu seharusnya ditransfer langsung ke bank pemerintah Iran di Ankara, tetapi tidak dilakukannya.

Pria berusia 42 tahun itu menyangkal semua tuduhan. Meski berjasa terhadap Iran, yakni membantu Teheran dalam menghindari sanksi penjualan minyak, ia tetap dijatuhi hukuman mati karena mencuri sebagian dari keuntungan penjualan itu.

Juru bicara pengadilan, Gholam Hossein Mohseni-Ejeie, dalam jumpa pers mengatakan, Zanjani dihukum mati karena kasus penipuan dan kejahatan ekonomi. Ia juga diharuskan membayar sejumlah uang kepada negara.

Persidangan digelar di depan umum. Kasus besar seperti ini jarang terjadi di Iran. Dua orang lainnya juga dihukum karena "kerusakan di muka bumi", pelanggaran yang paling serius di bawah hukum pidana negara, yang berarti mereka juga akan menghadapi hukuman mati.

"Pengadilan awal telah menghukum ketiga terdakwa ini dan mereka akan dieksekusi, serta membayar ganti rugi kepada penggugat," kata Mohseni-Ejeie kepada Agence France-Presse dan menambahkan bahwa kementerian minyak sebagai penggugat mewakili negara.

Para terpidana itu juga harus membayar "denda sebesar seperempat dari uang yang dicuci". Namun, Mohseni-Ejeie tidak menyebutkan jumlah denda yang harus dibayarkan kepada negara.

Zanjani bisa mengajukan banding. Ia membantah melakukan perbuatan melawan hukum dan bersikeras bahwa satu-satunya alasan uang belum ditransfer kepada kementerian minyak karena dia telah cegah oleh bank sentral terkait keterlibatannya pada program nuklir Iran.

Pada era Presiden Hassan Rouhani ini ditegaskan lagi bahwa korupsi dan pembayaran komisi ilegal telah berkembang di bawah pemerintahan Ahmadinejad. Ia juga berjanji untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi. 

Taipan muda Iran itu, menurut BBC News, mengendalikan seluruh bisnisnya dari Dubai, Uni Emirat Arab. Ia memiliki jaringan global lebih dari 60 perusahaan yang terlibat dalam berbagai usaha, seperti dari kosmetik untuk perjalanan udara dan perbankan.

Ketika meninggalkan pekerjaan sebagai sopir pribadi kepala bank sentral Iran pada 1999, atau 17 tahun silam, ia memulai usahanya dengan bisnis penukaran uang. Ia menjadi pengusaha kondang pada era Presiden Mahmoud Ahmadinejad.

Kekayaan Zanjani kini dilaporkan sekitar 13,5 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com