Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Gadis Remaja Palestina Melawan Israel

Kompas.com - 03/03/2016, 19:07 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Kekerasan demi kekerasan yang melibatkan kelompok pemuda Palestina dengan tentara Israel sudah sering terjadi. Namun, serangan tunggal oleh seorang gadis remaja Palestina justru jarang terdengar.

Peristiwa terbaru terjadi di Tepi Barat, Kamis (3/3/2016). Otoritas Israel melaporkan, seorang gadis remaja Palestina telah menikam seorang polisi Israel sehingga korban terluka ringan.

Gadis belia yang melakukan serangan tunggal itu kemudian ditangkap. Seperti dilaporkan Agence France-Presse, menurut polisi Israel, gadis penyerang itu berusia 14 tahun, sementara aparat keamanan Palestina menyebut usia gadis belia itu 16 tahun.

Insiden serangan tunggal itu bermula ketika polisi Israel mengalihkan lalu lintas karena pohon tumbang dan memblokade sebuah ruas jalan di Ahuja, kota kecil di Lembah Jordan, utara Jeriko. Pada saat itulah, ia ditikam di bagian bahunya.

Gadis yang menyerang itu kemudian melarikan diri. Namun, ia berhasil ditangkap oleh polisi yang menjadi korban penikamannya.

Gelombang kekerasan di wilayah Israel dan Palestina meningkat sejak Oktober lalu dan hingga kini telah menewaskan 180 warga Palestina dan 28 warga Israel. Selain itu, masing-masing satu warga Amerika Serikat, Sudan, dan Eritrea, juga tewas.

Warga Palestina yang tewas dalam kekerasan itu umumnya dibunuh oleh pasukan Israel. Sementara itu, warga Israel tewas akibat diserang dengan pisau, senjata, atau ditabrak dengan mobil. Lainnya ditembak mati pasukan Israel saat terjadi bentrokan atau demonstrasi.

Kebanyakan penyerang adalah kaum muda Palestina, termasuk yang masih berusia remaja.  Dalam beberapa kasus, pasukan Israel dituding menggunakan pasukan terlatih untuk melawan kaum muda Palestina. Pada insiden hari Kamis, tidak ada penembakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com