Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telan Boneka Teddy, Piton Harus Jalani Operasi Caesar

Kompas.com - 03/03/2016, 19:00 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com — Operasi caesar ternyata tidak hanya untuk membantu kelahiran bayi, setidaknya itulah yang dialami seekor piton.

Kisahnya berawal ketika Tony Harrison, seorang penangkap ular, dipanggil oleh sebuah keluarga di Gold Coast, Australia.

Tony dipanggil setelah seekor piton masuk ke kediaman keluarga tersebut dan menelan boneka teddy milik anjing peliharaan mereka.

Setelah menangkap piton tersebut, Tony membawa hewan melata tersebut ke sebuah klinik kesehatan hewan.

Di sana, ular itu menjalani pemeriksaan sinar X dan terlihat di dalam perutnya memang terdapat sebuah boneka beruang.

"Keluarga itu melihat ular ini menelan mainan anjing peliharaan mereka," kata Tony kepada harian Daily Mail Australia.

"Saya sudah pernah melihat ular menelan serbet, kantong plastik, dan telur mainan. Jika baunya menarik, ular akan menelan benda itu," tambah Tony.

Akhirnya, para dokter hewan harus melakukan operasi caesar untuk mengeluarkan boneka teddy itu dari perut sang ular.

Dr Matt Hollindale mengakui, ini adalah pengalaman pertamanya melakukan operasi caesar terhadap seekor ular selama 16 tahun kariernya.

"Kami mencoba untuk tidak banyak membuat kerusakan. Jadi pada dasarnya ular ini akan kembali sehat," ujar Hollindale kepada stasiun televisi 7 News.

Kylie Barba, manajer di klinik The Vet Lounge, mengatakan, tindakan keluarga itu yang segera memanggil ahli penangkap ular telah menyelamatkan nyawa hewan tersebut.

Sejak diselamatkan dari kematian, ular itu diberi nama Lucky yang artinya beruntung.

"Jika orang-orang yang menemukan ular itu tidak mengatakan kepada Tony bahwa ular itu menelan boneka teddy, maka ular itu bakal mati," ujar Kylie.

"Tony hanya akan memindahkan ular itu karena mengira di dalam perutnya hanyalah seekor tikus besar," lanjut Kylie.

Sementara itu, boneka teddy itu sudah dicuci beberapa kali dan dikembalikan kepada anjing pemiliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com