Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Pesta, Para Napi di Lapas El Salvador Datangkan Penari Bugil

Kompas.com - 02/03/2016, 19:20 WIB
SAN SALVADOR, KOMPAS.com - Lembaga pemasyarakatan Izalco di El Salvador dikenal sebagai sebuah penjara berkeamanan tinggi dan keras.

Di dalamnya tinggal para kriminal paling berbahaya di negeri Amerika Tengah itu. Namun, sebuah  video menghebohkan dari dalam penjara muncul di dunia maya.

Di dalam video itu terlihat tiga penari telanjang melenggak lenggok menghibur sekitar 200 orang narapidana di dalam penjara itu.

Para penari telanjang itu bisa masuk ke dalam penjara super ketat tersebut setelah mendapatkan izin dari kepala penjara.

Para narapidana sebelumnya meminta hiburan disko dan para penari perempuan untuk merayakan sebuah festival keagamaan.

Meski demikian, video panas itu membuat pusing pemerintah El Salvador dan menjanjikan menggelar investigasi terkait insiden itu.

Menteri Lembaga Pemasyarakatan Rodil Hernandez langsung mengacungkan telunjuknya ke pendahulunya, Nelson Rauda.

Rodil bersikukuh pesta kontroversial itu berlangsung pada September 2012, di masa kerja Nelson Rauda.

Media setempat ternyata mendapatkan informasi bahwa permohonan penyelenggaraan pesta itu dikirim kepala penjara saat itu Jose Abarca kepada Nelson Rauda.

Media juga mengabarkan, para narapidana meminta izin agar pintu sel dibuka sehari penuh untuk menyelenggarakan sebuah acara keagamaan yang dirayakan di seluruh negara berbahasa Spanyol.

Di dalam video itu terlihat salah seorang narapidana yang wajah dan lengannya dipenuhi tato, yang menunjukkan bahwa dia adalah anggota salah satu geng paling berbahaya di El Salvador.

Video berdurasi 41 detik itu diyakini berasal dari salah satu telepon genggam milik seorang narapidana yang disita dalam kasus terpisah.

Juru bicara Kementerian Kehakiman El Salvador menegaskan investigasi akan digelar untuk mencari pihak yang bertanggung jawab dalam masalah ini.

Insiden ini segera menjadi santapan politisi oposisi dari Partai Arena, Patricia Valdivieso.

"Kami tidak tahu apakah para perempuan itu dipaksa atau diancam untuk tampil di sana dan berapa kali pesta semacam ini sudah digelar," ujar Patricia.

"Video itu juga menampilkan bahwa para sipir juga menikmati pesta dan hal itu tak bisa ditoleransi," tambah dia.

Peristiwa ini juga dikecam sejumlah warga El Salvador yang menumpahkan kekesalannya di media sosial.

"Jadi begini cara para penjahat membayar kejahatan mereka?" ujar seorang warga lewat Facebook.

Penjara-penjara di Amerika Latin dikenal dengan kebijakan membiarkan para narapidana melakukan apapun selain melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com