Rekaman televisi, seperti dilansir BBC Indonesia, Selasa (1/3/2016), memperlihatkan para migran mendorong pagar di Idomeni dan merusak kawat. Sementara polisi Macedonia menembakkan gas air mata untuk mengusir mereka.
Sebagian pagar terbuka karena aksi tersebut. Namun, belum jelas seberapa banyak jumlah migran yang berhasil menerobos.
Sebagian besar dari mereka yang berusaha mencapai Eropa utara adalah pengungsi Suriah dan Irak.
Sekitar 6.500 orang terjebak di wilayah Yunani karena Macedonia hanya mengizinkan sejumlah orang masuk.
Mereka hidup di tenda dalam keadaan buruk selama seminggu lebih, menghadapi kelangkaan makanan dan bantuan kesehatan.
Kekacauan ini terjadi di gerbang berpagar kawat, yang didirikan agar migran menjauh dari jalur kereta.
Macedonia dan negara-negara Balkan lain membuat pagar sebagai usaha untuk mengurangi gelombang migran, setelah lebih sejuta orang memasuki Jerman tahun lalu.
Yunani marah terhadap Austria karena membatasi jumlah migran. Masalah ini membuat Yunani menanggung sebagian besar beban memberikan tempat berlindung bagi migran yang tiba di Uni Eropa melalui Turki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.