Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Gunakan Rambutnya untuk Rajut Baju Hangat

Kompas.com - 26/02/2016, 06:00 WIB
BUKARES, KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Romania, Ortansa Pascariu memiliki selembar pakaian yang sangat dia banggakan.

Pakaian itu adalah selembar baju hangat yang dirajut dari rambutnya sendiri yang dikumpulkan selama 20 tahun.

Nah, setelah merasa cukup banyak rambut yang dikumpulkan, Ortansa kemudian merajutnya menjadi pakaian.

Perempuan berusia 65 tahun itu mengaku dia mulai mengumpulkan rambut sesuai tradisi di kampung halamannya Stauceni di wilayah timur laut Romania.

Menurut tradisi setempat, perempuan tak boleh membuang rambut mereka jika ingin mempertahankan kecantikan dan nasib baik mereka.

"Saya mendengar dari kawan-kawan yang lebih tua bahwa perempuan tak boleh membuang rambut mereka yang rontok saat menyisir," ujar Ortansa.

"Perempuan harus menyimpan rambut mereka , jika tidak maka kecantikan kami akan hilang. Saya mulai mengumpulkan rambut saat berusia 40 tahun," kata Ortansa.

Ketika usianya mencapai 60 tahun, rambut yang dikumpulkannya sudah mencapai berat satu kilogram, yang sudah cukup untuk dibuat menjadi selembar pakaian.

Ortansa mengatakan, dia hanya mengumpulkan rambut yang rontok saat menyisir. Rambut Ortansa sendiri panjang hingga mencapai pinggulnya.

Sehingga rontokan rambutnya juga berukuran panjang dan sangat sempurna untuk digunakan sebagai benang rajut.

Untuk merajut rambutnya menjadi baju hangat, Ortansa hanya membutuhkan waktu selama satu pekan.

"Sebenarnya aneh, tapi juga menyenangkan merajut sesuatu dengan menggunakan rambut saya sendiri," tambah dia.

Setelah selesai dirajut, Ortansa tidak mengenakan baju hangat itu. Dia menyimpannya selama lima tahun sebelum menyumbangkan baju hangat itu ke museum setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com