Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Kamp Militer Kenya, Al-Shabab Disebut Tewaskan 200 Prajurit

Kompas.com - 25/02/2016, 21:46 WIB
MOGADISHU, KOMPAS.com - Sedikitnya 200 orang prajurit tewas dalam sebuah serangan terhadap kamp militer Kenya di Somalia oleh kelompok militan Al-Shabab bulan lalu.

Hal ini disampaikan Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi setempat. Pernyataan ini dibantah Kenya.

"Saat 200 prajurit yang datang untuk membantu negara Anda terbunuh dalam satu pagi, sungguh sebuah hal yang mengherankan," kata Presiden Mohamud kepada Somali Cable TV.

"Dalam beberapa tahun terakhir kami sudah mencapai kemenangan namun dalam pertempuran di El Adde, kami kalah. Ya, dalam perang sesuatu yang tak diinginkan kadang terjadi," ujar Mohamud dalam wawancara yang diunggah ke YouTube itu.

Sejauh ini pemerintah Kenya menolak untuk membeberkan jumlah korban dalam serangan yang terjadi pada 15 Januari lalu tersebut.

Juru bicara angkatan bersenjata Kenya, Kolonel David Obonyo membantah jumlah korban tewas seperti yang dibeberkan Presiden Somalia.

Obonyo justru mempertanyakan sumber informasi yang kemudian digunakan oleh Presiden Mohamud dalam wawancara televisi itu.

"Itu tidak benar. Informasi itu tidak datang dari kami atau siapapun dalam pemerintahan Kenya," ujar Obonyo.

Serangan itu menargetkan personel militer yang tergabung dalam Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) di dekay kota El Adde, wilayah selatan Somalia.

Sejumlah surat kabar memuat foto sejumlah peti jenazah yang dilapisi bendera Kenya, memicu kecaman dari warga negeri itu terkait keterlibatan Kenya di Somalia.

Kenya mengirimkan prajuritnya ke Somalia pada 2011 setelah serangkaian serangan dan penculikan di perbatasan negara itu dengan Somalia, mengancam industri pariwisata Kenya.

Setelah mengirim pasukannya ke Somalia, tak lama kemudian Kenya bergabung dengan pasukan AMISOM.

Sejumlah serangan Al-Shabab ke Kenya antara lain serangan ke pusat perbelanjaan Westgate pada 2013 dan serangan ke Universitas Garissa pada 2015.

Militer Somalia yang didukung pasukan gabungan AMISOM berhasil mengusir Al-Shabab dri kota-kota besar yang selama ini mereka kuasai.

Namun, kelompok itu masih menguasai kawasan pedesaan dan kerap menggelar serangan gerilya dan serangan bom bunuh diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com