Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita-wanita "Single" di Kampung Ini Dilarang Punya Ponsel

Kompas.com - 24/02/2016, 13:00 WIB
GUJARAT, KOMPAS.com  - Sebuah kampung di India memberlakukan larangan bagi para wanita 'single' dan perempuan di bawah umur untuk memiliki telepon selular. 

Seperti diberitakan Upi.com, bagi setiap wanita yang kedapatan melanggar aturan ini, akan dikenakan denda sebesar kira-kira Rp 400.000. Lalu, bagi mereka yang berjasa melaporkan penggunaan handphone oleh wanita lajang tersebut, akan mendapat hadiah uang sebesar Rp 40.000.

"Kenapa wanita-wanita itu butuh handphone? Internet itu buang-buang waktu dan uang, khususnya bagi masyarakat kelas menengah seperti kami," ungkap sang Kepala Kampung Devshi Vankar seperti dirilis Hindustan Times.

"Para wanita ini akan lebih baik menggunakan waktu mereka untuk belajar atau sesuatu yang lebih berguna, ketimbang bermain HP," kata Vankar lagi. 

Penduduk di kampung yang bernama Suraj itu pun disebut menyetujui aturan tersebut. Sebab, selama ini telepon selular diyakini menjadi pemicu maraknya anak-anak muda yang pergi dari rumah ataupun kabur dengan kekasihnya, 

Kendati demikian, para wanita itu diperbolehkan menggunakan HP di rumah, dengan pengawasan dari orangtua. Namun, bagi wanita yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, mereka diperbolehkan memakai HP di mana pun. 

"Mahasiswi adalah wanita yang sudah cukup dewasa untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu, mereka pun membutuhkan HP untuk kebutuhan pendidikan mereka, termasuk berhubungan dengan orangtua saat mereka harus sekolah di luar  kampung," ujar Vankar seperti dikutip Indian Express.

Sementara itu, terkait pelarangan bagi wanita di bawah umur, Vankar mengatakan, peraturan ini justru melindungi mereka dari gangguan selama sekolah dan menjadi korban pelecehan dari kawan-kawan lelaki mereka melalui aplikasi messaging.

"Semua orang tahu, apa yang terjadi di dunia terkait mobilephone. Saat ini era Whatsapp, di mana banyak orang melakukan percakapan private mereka dengan layanan itu. Kami harus menyelamatkan para wanita muda itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com