Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Turki Ungkap Pelaku Pengeboman di Ankara

Kompas.com - 18/02/2016, 21:56 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Turki Ahmat Davutoglu mengungkapak, pelaku peledakan bom di Ankara, Rabu (17/2/2016), adalah Salih Necar.

Salih adalah warga Negara Suriah yang menjadi anggota Unit Perlindungan Kurdi Suriah- Kelompok Militan Kurdi di Suriah (YPG).

"Hubungan langsung antara serangan YPG sudah ditemukan," kata Davutoglu.

Dia menyebutkan, dari 28 korban tewas dalam peristiwa itu, 26 orang di antaranya adalah prajurit militer Turki.

Davutoglu pun menyebutkan, sembilan orang yang ditangkap menyusul serangan itu adalah anggota Kelompok Pekerja Kurdistan (PKK), yang merupakan kelompok terlarang di Turki.

Dia juga meyakini, aksi teror yang dilakukan YPG itu didukung dengan pasokan logistik dari militan PKK yang berada di dalam wilayah Turki.

Menanggapi tudingan itu, pihak YPG membantah terlibat dalam serangan tersebut. Sementara, PKK mengaku tak mengetahui aksi tersebut. Demikian dilansir BBC, Kamis (18/2/2016).

Sebelumnya, Turki menetapkan YPG sebagai kelompok teroris. Namun Amerika Serikat, mendukung YPG dalam pertarungan melawan kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Menurut Davutolgu, serangan bom di Ankara menjadi bukti bahwa YPG adalah kelompok teroris.

Pasukan Turki beberapa waktu belakangan ini meningkatkan serangan terhadap milisi Kurdi di Suriah, yang dianggap memiliki hubungan dengan PKK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com