Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"James Bond Boleh Bergaya, Tapi Tidak dengan Rokok"

Kompas.com - 17/02/2016, 08:00 WIB
KOMPAS.com - Figur jagoan agen rahasia 007,James Bond boleh saja memainkan peran sebagai tokoh yang seolah-olah memiliki "izin untuk membunuh".

Namun, kritik yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), tidak terkait dengan hal tersebut.

Mereka meyakini, gambaran merokok sebagai aksi bergengsi dalam film-film Bond dan ribuan film lain di seluruh dunia, menjadi "pintu masuk" bagi kaum muda untuk mulai merokok.

Manager Program Prakarsa Bebas-Rokok WHO, Armando Peruga, dalam berita yang dilansir VOA-Indonesia, mengatakan, penelitian di AS menunjukkan, aksi merokok di film menyumbang porsi sebesar 37 persen dari jumlah perokok baru di kalangan remaja.

"Pusat Pengawasan Penyakit Menular, CDC, menaksir bahwa terlihatnya orang merokok di layar film saja akan menarik lebih dari enam juta orang perokok muda yang baru," kata dia.

"Dalam penelitian yang kami dilakukan tahun 2014, dari enam juta orang tersebut, dua juta dari mereka kelak akan meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan rokok," sambung Armando.

Armando mengatakan, survei juga menunjukkan bahwa aksi merokok kerap muncul dalam beragam film, tak hanya di Hollywood. Film-film India, Eropa dan Amerika Latin pun sering menampakkan adegan merokok.

Dia lantas mengemukakan,  akting merokok dalam film menurun dalam 10 tahun pertama abad ini. Namun, sejak tahun 2013 dan 2014 penggunaan rokok dalam film cenderung meningkat.

"WHO prihatin, industri rokok menggunakan film dan produk hiburan sebagai tempat promosi produk mereka," ujar Armando.

WHO lalu mengusulkan, cara yang paling mungkin melindungi anak-anak dan remaja dari rokok adalah dengan memberi stempel dewasa bagi film-film yang memperlihatkan adegan merokok.

Selanjutnya, iklan anti-merokok diwajibkan diputar pada awal film, acara televisi atau acara online yang mempertunjukkan produk tembakau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com