Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korut Dituding Gunakan Gaji Karyawan Kaesong untuk Persenjataan

Kompas.com - 15/02/2016, 14:45 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan menuding Korea Utara menggunakan gaji pekerja di kawasan industri gabungan Kaesong untuk mendanai program senjata dan barang-barang mewah para pejabat.

Tudingan itu dikemukakan Hong Yong-pyo, menteri unifikasi Korsel, dalam wawancara yang disiarkan stasiun televisi nasional.

“Setiap mata uang asing yang didapatkan di Korea Utara ditransfer ke Partai Pekerja, yang kemudian mereka pakai untuk mengembangkan senjata nuklir atau rudal atau membeli barang-barang mewah,” kata Hong, merujuk partai berkuasa di Korut.

Selama ini, gaji para karyawan asal Korut di kawasan industri Kaesong dibayarkan ke pemerintah Korut, bukan langsung kepada para karyawan.

Uang yang ditransfer menggunakan dollar Amerika Serikat. Jumlahnya diperkirakan mencapai 508 juta dolar AS atau sekitar Rp 6,8 triliun.

Hong menuduh 70 persen gaji yang ditransfer itu disimpan pemerintah Korut, sedangkan para karyawan diberi kupon makanan, bahan-bahan pokok kebutuhan hidup dan mata uang lokal.

Korsel mengaku tudingan itu dilandasi laporan dari “berbagai sumber”. Adapun soal dari mana angka 70 persen itu didapat, pemerintah Korsel tidak memberi rincian.

Pekan lalu, Seoul memutuskan menutup kawasan industri Kaesong setelah Pyongyang menggelar peluncuran satelit.

Hong mengatakan penutupan itu disebabkan Korea Utara hanya akan mengintensifkan pengembangan senjata dan kami perlu menempuh langkah menentukan guna mengatasi kekhawatiran rakyat kami mengenai masalah keamanan.

Sementara itu, Korut menanggapi keputusan Korsel dengan menyebutnya sebagai sebuah “deklarasi perang”.

Semua warga Korsel di Kaesong diusir dan aset-aset perusahaan Korsel dibekukan. Korut juga berjanji memotong sambungan komunikasi dengan pemerintah Korsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com