Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intel Barat Sebelumnya Sudah Tahu soal Rencana Serangan Paris

Kompas.com - 09/02/2016, 17:04 WIB
KOMPAS.com — Data intelijen yang didapat Dinas Keamanan Barat sebelum serangan Paris pada 13 November 2015 lalu menunjukkan sebanyak 60 anggota ISIS telah disebarkan oleh kelompok teror itu ke Eropa untuk menyerang lima kota. Mereka sudah menjangkau tanah Eropa, demikian diungkapkan sumber kontraterorisme senior Eropa kepada CNN.

Intelijen itu juga menunjukkan kota-kota yang menjadi target serangan ISIS, termasuk Paris, London, Berlin, dan pusat populasi utama di Belgia.

Sumber itu juga mengungkapkan bahwa Abu Mohammed al-Adnan, Kepala Operasi Eksternal ISIS, merupakan tokoh kunci di balik rencana ambisius tersebut. Namun, tidak ada petunjuk bahwa serangan itu dilakukan secara serempak.

Sumber tersebut juga memperingatkan arus ancaman berdasarkan data intelijen yang terpecah-pecah dan sulit diverifikasi. Selain itu, tidak ada data intelijen tertentu mengenai detail rencana teror itu sebelum serangan Paris terjadi.

"Dalam hal ambisi itu, intelijen juga hanya mengarah pada sesuatu yang sudah kita ketahui. ISIS hampir berhasil merahasiakan rencana serangan yang menyasar Eropa," tandas sumber kontraterorisme senior Eropa itu.

Sebelum serangan Paris terjadi, Adnani sudah mengancam negara-negara Eropa yang mendukung koalisi anti-ISIS dalam serangkaian pesan audio, beberapa ancaman itu diarahkan pada Perancis dan Belgia.

Pada Januari 2015, polisi Belgia berhasil mengungkap rencana serangan utama ISIS di Belgia yang dikoordinasi oleh Abdelhamid Abaaoud yang kemudian menjadi biang keladi serangan Paris.

Adnani target utama

Sumber juga mengungkapkan, dinas intelijen Barat meyakini bahwa Adnani adalah otak rencana serangan internasional ISIS.

"Sejauh yang kami perhatikan, dia masuk daftar target utama kami," kata sumber itu.

Kurangnya intelijen khusus pada setiap pergerakan rencana serangan Paris memunculkan kekhawatiran sejumlah kalangan karena bagian-bagian serangan itu jarang terpantau oleh "radar" intel.

Dalam sebagian besar serangan yang sudah terjadi, dinas keamanan Barat menyelidiki beberapa obrolan tertentu tentang sebuah rencana yang kemudian mereka sadari berkaitan dengan serangan di Paris, kata sumber tersebut.

Setelah serangan Paris terjadi, perhatian baru dititikberatkan pada data intelijen terpecah-pecah yang menunjukkan 60 tim operasi ISIS sudah disebarkan ke Eropa.

"Kekhawatirannya adalah bahwa jika, katakanlah, 20 orang terlibat dalam serangan Paris, maka kemungkinan malah 40 atau lebih yang masih berkeliaran di sana," kata sumber itu.

Dinas intelijen Barat khawatir bahwa ISIS mungkin merencanakan serangan yang lebih ambisius.

Alain Winants, mantan Kepala Surete de L'Etat, dinas intelijen domestik Belgia, kepada CNN mengatakan, "Banyak dinas rahasia kini khawatir apa yang sudah terjadi di Paris bisa terjadi lagi, tetapi dilakukan secara serempak oleh beberapa kelompok di beberapa negara berbeda yang tentu saja bisa berdampak besar sekali."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com