"Iran bukan hanya menawarkan insentif kepada pengungsi dan migran Afganistan untuk berperang di Suriah, melainkan beberapa orang mengaku diancam deportasi ke Afganistan jika mereka menolak tawaran itu," kata Peter Bouckaert, Direktur Emergensi di pemantau HAM yang berbasis di New York.
"Dihadapkan dengan pilihan suram, beberapa dari mereka, pria dewasa dan anak-anak, kabur dari Iran menuju Eropa," kata Bouckaert.
Teheran mengatakan, Brigade Fatemiyoun, yang terdiri dari warga Afganistan, adalah relawan untuk mempertahankan situs-situs keramat Syiah di Suriah dan Irak dari gempuran ekstremis Suni seperti kelompok ISIS.
Brigade tersebut, yang didukung Garda Revolusi, diambil dari nama putri Nabi Muhammad yang makamnya berada di dekat Damaskus dan dihormati Syiah.
Namun, beberapa laporan mengatakan, warga Afganistan ditawari status penduduk tetap dan gaji per bulan agar berperang untuk Iran.
Sementara itu, Iran membantah merekrut warga Afganistan untuk berperang di Suriah. Iran menyatakan bahwa pihaknya hanya menerjunkan komandan dan jenderal sebagai "penasihat militer" di Suriah dan Irak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.