Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Albutairi, Perempuan yang Berupaya Mengubah Arab Saudi

Kompas.com - 25/01/2016, 09:58 WIB
KOMPAS.com - Rawan Albutairi menarik perhatian dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos. Dia merupakan salah seorang dari delegasi perempuan yang berjumlah 18 persen dan sangat jarang yang berusia dibawah 30 tahun, terutama yang berasal dari Arab Saudi.

Tetapi, perempuan berusia 28 tahun ini tampak berbeda, karena alasan lain.

Dia memimpin analis keuangan di perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia, Aramco, mengelola anggaran sebesar multi-milliar dollar, dan dia merupakan salah satu peraih "Global Shapers", sebuah penghargaan bagi kerjanya dalam mendorong perempuan muda untuk memasuki dunia kerja yang didominasi oleh laki-laki di Arab Saudi.

Terlebih lagi, dia saat ini juga tengah menjalani pelatihan untuk persiapan mengikuti Olimpiade Rio, yang digelar pada akhir tahun ini. Di mana dia akan berkompetisi sebagai atlet perempuan pertama daalam tim anggar Kerajaan Saudi.

Dia mengaku sebagai "orang asing" di negaranya.

Gegar budaya

Di Arab Saudi, hanya satu dari lima perempuan usia produktif yang menjadi pekerja, menurut data Bank Dunia, dan penurunan harga minyak telah menambah tekanan, terhadap perusahaan yang tidak dapat mampu memelihara orang-orang berbakat ini.

Rawan meraih sukses tak lepas dari "keluarganya yang sangat progresif".

"Ayah saya mengajarkan kami mandiri sejak kami masih sangat kecil," jelas dia.

Dua orang kakak perempuannya belajar dalam sistem pendidikan tradisional Saudi, tetapi Rawan tidak membuatnya kagum, menginginkan "sesuatu yang lebih".

Beruntungnya, dia merupakan salah seorang yang merasakan manfaat dari program beasiswa King Abdullah, yang diluncurkan pada 2005 untuk membantu warga Saudi yang ambisius untuk melanjutkan sekolah ke Amerika Serikat.

Di Universitas Maine, di mana dia belajar keuangan, dia merasakan gegar budaya.

Para mahasiswa tingkat akhir mempertanyakan mengapa dia tidak menggunakan hijab, apakah perempuan benar-benar dilarang menyetir di Kerajaan Saudi, dan apakah dia akan menerima perjodohan dalam pernikahan.

Dia juga belajar anggar, dan banyak berpergian selama di AS.

Tetapi akhirnya, rumah memberikan isyarat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com