"Saya sangat khawatir dengan masalah ini dan telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan atas rumah-rumah yang ditempati para pencari suaka di Inggris timur laut," kata James Brokenshire, pejabat di Kementerian Dalam Negeri yang mengurusi masalah-masalah imigrasi.
Rumah merah untuk pengungsi dan pencari suaka ini pertama kali ditemukan oleh koran Inggris, The Times, di kota Middlesbrough.
Sejumlah penghuni kepada The Times mengatakan penampakan rumah yang mencolok bisa menjadikan mereka sebagai "sasaran kemarahan atau perlakuan buruk lain".
Dari 168 rumah yang diketahui dipakai untuk menampung pencari suaka, 155 di antaranya memiliki pintu dengan cat merah.
Dibantah kontraktor
Sementara dari 66 penghuni yang ditanyai para wartawan, 62 di antaranya adalah pencari suaka.
Penempatan dan penyediaan akomodasi untuk pencari suaka di Inggris timur laut ditangani oleh Jomast, yang mendapatkan kontrak ini dari perusahaan keamanan global, G4S.
Keduanya mendapatkan kontrak dari pemerintah, dengan tugas antara lain adalah "memastikan keselamatan para pencari suaka".
Direktur G4S, John Whitwam, sudah membantah menerapkan "kebijakan pintu merah" bagi para pencari suaka.
Perusahaan ini hari Rabu (20/1/2016) mengatakan bahwa mereka akan mengecat ulang puluhan pintu rumah yang tadinya dicat dengan warna merah.
Kementerian Dalam Negeri melakukan penyelidikan setelah muncul laporan rumah-rumah pencari suaka menjadi sasaran pelemparan kotoran anjing, telur, dan batu.
Seorang pencari suaka mengatakan merasa khawatir dengan situasi ini, yang membuat dirinya mengecat pintu rumahnya dengan warna putih, tapi oleh kontraktor pintu itu kembali dicat merah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.