Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamboja Buru Pelaku Manipulasi Foto Istri Perdana Menteri

Kompas.com - 19/01/2016, 17:06 WIB
PHNOM PENH, KOMPAS.com - Polisi Kamboja meminta bantuan Interpol untuk menahan seorang pengguna Facebook yang mengunggah foto palsu istri Perdana Menteri Hun Sen dengan maksud merusak "martabat dan kehormatannya", kata pejabat pemerintah, Selasa (19/1/2016).

Langkah itu merupakan upaya terbaru pemerintah dalam mengontrol media sosial di Kamboja walaupun Hun Sen kerap melakukan pencitraan via online demi melanggengkan kekuasaannya yang sudah dipegang selama 31 tahun.

Foto yang dalam waktu singkat tersebar di media sosial itu menunjukkan Hun Sen yang sedang berlibur mengenakan baju kasual berpose dengan cucu dan istrinya, Bun Rany.

Istri perdana menteri itu tampak tersenyum dengan balutan celana panjang seperempat dan memakai kacamata hitam, namun berdiri dengan kedua kaki mengangkang.

Sikap tersebut dianggap sangat tidak pantas di negara Kamboja yang konservatif itu, di mana perempuan harus berpose malu-malu dengan kedua kaki merapat.

Otoritas setempat menyatakan, foto tersebut diambil dari laman Facebook Hun Sen, lalu dimanipulasi dan disebar kembali ke media sosial oleh pengguna lain, "Haknuman Leung". Hal itu dianggap sebagai upaya pembunuhan karakter istri perdana menteri.

"Tindakan tersebut merusak kehormatan dan martabat Ibu Negara sebuah bangsa," kata Jenderal Khieu Sopheak, juru bicara Kementerian Dalam Negeri kepada AFP.

Polisi telah mengidentifikasi pelaku seorang warga Kamboja "yang tinggal di luar negeri". Aparat juga menerbitkan perintah penangkapan.

"Kami bekerja sama dengan Interpol untuk menerbitkan Catatan Merah untuk orang tersebut," kata Sopheak.

Catatan merah adalah peringatan tertinggi bagi negara-negara anggota Interpol agar menemukan dan menahan seorang tersangka, lalu dideportasi. Catatan tersebut juga menunjukkan bahwa kasus ini termasuk kejahatan serius.

Hun Sen menyalahkan "ekstremis" oposisi atas penyebaran foto tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com