Cruz dan Trump Bersaing Ketat di Iowa

Hasil survei akhir pekan lalu dari lembaga survei dengan reputasi terakurat di Iowa, Des Moines Register/Bloomberg Politics menunjukan kedua kandidat hanya terpaut 3 poin.

Di survei sebelumnya Cruz memimpin dengan jarak 10 poin dari Trump. Cruz, senator dari negara bagian Texas unggul dengan 25 persen. Angka ini anjlok 6 poin dari survei terakhir bulan Desember lalu.

Trump, pebisnis dengan reputasi kontroversialnya meraih 22 persen dukungan. Hampir dipastikan pemenang pemilihan pendahuluan pertama dalam rangkaian panjang pemilu Amerika Serikat ini akan diperebutkan Trump dan Cruz.

Melihat keunggulannya terpotong disebabkan serangan negatif bertubi-tubi Trump, Cruz mulai melancarkan serangan terhadap Trump.

Kedua capres ini dikenal sebagai sahabat baik. Selama berbulan-bulan Cruz menolak untuk menyerang taipan real estate itu.

Dalam debat capres Kamis lalu. kedua kandidat bersitegang mengenai isu eligibilitas Cruz untuk menjadi Presiden.

Trump menuduh Cruz yang lahir di Calgary, Kanada itu tidak memenuhi syarat konstitusional kewarganegaraan untuk menjadi Presiden.

Hal yang jelas-jelas dibantah Cruz yang menyatakan bahwa dia lahir dari rahim Ibu berkewarganegaraan Amerika, sehingga membuatnya memenuhi syarat menjadi Presiden. Analisis menunjukan Cruz tetap menjadi favorit untuk memenangkan Iowa.

Popularitasnya yang tetap konsisten tinggi, 76 persen di mata calon pemilih khususnya di mata pemilih kaum evangelical akan menjadi kunci utama.

Sepanjang dia mampu mengkonsolidasikan suara pemilih evangelical ini, Cruz diyakini akan mampu mengalahkan Trump.

Di tier capres berikutnya, Senator Florida Marco Rubio dan pakar bedah saraf Ben Carson bersaing ketat dengan masing-masing 12 persen dan 11 persen.

Kedua kandidat akan berusaha merebut posisi ketiga untuk mempertahankan momentum politiknya hingga primary di New Hampshire yang akan digelar 8 hari setelah Kaukus Iowa.

Adapun survei digelar dari 7-10 Januari dengan margin of error sekitar 4,4 persen.