Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Bishop: Serangan Jakarta Sudah Diperkirakan Akan Terjadi

Kompas.com - 15/01/2016, 11:15 WIB
KOMPAS.com — Serangan yang terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016), menurut Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, sudah diperkirakan akan terjadi sebelumnya oleh pihak berwenang.

Ledakan bom dan baku tembak di salah satu jalan tersibuk di Jakarta itu menewaskan tujuh orang, termasuk lima penyerang.

ISIS sudah menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Menlu Bishop dalam keterangan kepada ABC mengatakan, serangan seperti ini sudah diperkirakan kemungkinan akan terjadi dan karena itu Australia dan Indonesia meningkatkan kerja sama kontraterorisme dalam pertemuan di Sydney pada bulan lalu.

Bishop mengatakan, peringatan mereka kemungkinan akan terjadi "sudah muncul beberapa saat lamanya".

"Sudah ada dugaan bahwa akan terjadi serangan seperti ini di kawasan kita," katanya.

"Para pakar sudah memperkirakan pada suatu saat pasti akan terjadi."

Menlu Bishop menambahkan bahwa pihak berwenang Indonesia sudah mengetahui adanya sel teror di dalam Indonesia dan warga Australia yang berada di Indonesia diminta untuk berhati-hati.

"Pemerintah Australia mengecam keras serangan di Jakarta, dan saya sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia kemarin untuk menyampaikan solidaritas Australia, dan menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk menyelidiki penyerangan tersebut," kata Bishop.

Sementara itu, Jaksa Agung Australia George Brandis mengatakan, Australia sudah menawarkan bantuan polisi dan intelijen kepada Indonesia menyusul serangan kemarin.

Dalam sebuah pernyataan, senator Brandis mengatakan, dia sudah menghubungi sejawatnya di Indonesia untuk menjadikan kerja sama ini sebagai contoh kerja sama kontraterorisme antara Indonesia dan Australia.

Menteri Kehakiman Michael Keenan tidak bisa memberikan rincian mengenai bentuk bantuan yang akan diberikan oleh Pemerintah Australia, tetapi mengatakan bahwa Australia akan "memberikan bantuan apa pun yang diperlukan".

Keenan mengatakan kepada ABC bahwa akan dilakukan kajian mengenai pengamanan di Kedutaan Australia di Jakarta, meskipun saat ini pengamanan sudah ketat.

Sementara itu, Michael Sheehy yang sudah tinggal lebih dari 15 tahun di Jakarta mengatakan masih terkejut dengan adanya serangan tersebut meskipun sudah ada peringatan mengenai adanya kemungkinan serangan.

"Jujur saja, menjelang Natal ada banyak rumor beredar mengenai kemungkinan adanya serangan, dan kemudian ada beberapa penangkapan sehingga ada sel yang berhasil ditangkap, dan tidak ada yang terjadi," katanya.

"Saya selalu sadar dan waswas mengenai kemungkinan adanya hal seperti ini, tetapi ketika terjadi tetap saja merasa kaget," tambahnya.

Namun, dia mengatakan, kehidupan di Indonesia akan segera kembali normal.

"Orang Indonesia itu tidak mudah takut. Coba saja lihat hashtag yang ada, bukan bom Jakarta atau bom Sarinah, tetapi yang ada malah 'Kami Tidak Takut'."

"Mereka tidak takut dengan mudah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com