Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudal AS yang Hilang, Muncul di Kuba

Kompas.com - 08/01/2016, 15:56 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Sebuah rudal Hellfire milik AS muncul di Kuba setelah sempat hilang, lapor harian Wall Street Journal (WSJ), Kamis (7/1/2016). Hal itu membuat para pejabat Amerika khawatir teknologi rudal tersebut bisa diperoleh pihak China, Rusia atau Korea Utara.

Meskipun rudal itu tidak membawa hulu ledak, pengalihan yang mengkhawatirkan itu, saat rudal tersebut dalam perjalanan dari Eropa, mendorong para investigator AS menyelidiki apakah ketibaannya di Kuba merupakan hasil tindakan kriminal atau hanya karena proses pengiriman yang ceroboh.

Sejauh ini, kata Journal yang mengutip sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Washington belum berhasil mendapatkan kembali rudal itu, walau hubungan dengan Kuba telah mencair beberapa tahun terakhir.

Harian itu melaporkan, para pejabat Amerika tidak khawatir Kuba akan membongkar Hellfire, rudal udara-ke-darat yang sering dibawa helikopter, tetapi khawatir bahwa Havana akan membagi teknologi rudal itu kepada para saingan AS, seperti China dan Rusia, atau Korea Utara.

Perjalanan panjang rudal itu dimulai awal 2014 ketika dikirim dari Bandara Internasional Orlando di AS ke Spanyol oleh perusahaan senjata Lockheed Martin. Di Spanyol rudal tersebut digunakan dalam latihan militer NATO.

Dari Spanyol rudal itu memulai perjalanan pulang ke Amerika Serikat.

Terbang ke Havana

Namun rudal itu tak kunjung sampai. Journal mengatakan, sejumlah petugas yang memasukkannya ke penerbangan yang membawanya dari Madrid merupakan pihak pertama yang menyadai rudal itu hilang.

Mereka kemudian memastikan bahwa rudal tersebut telah dimasukan ke sebuah truk yang dioperasikan Air France. Truk itu membawa rudal tersebut ke Bandara Charles de Gaulle di Paris, di mana rudal itu dimasukan ke salah satu penerbangan perusahaan itu yang menuju Kuba.

Saat terlacak, rudal itu sudah dalam perjalanan ke Havana. Di sana seorang petugas melihat label pada petinya dan menyitanya.

WSJ melaporkan, Lockheed Martin memberi tahu Departemen Luar Negeri AS tentang kejadian itu ketika menyadari bahwa rudal tersebut hilang pada sekitar Juni 2014. Departemen Kehakiman AS kini sedang menyelidiki masalah itu.

Jika rudal itu dengan sengaja dialihkan ke Havana, insiden tersebut bisa merupakan sebuah pelanggaran terhadap UU Kontrol Ekspor Senjata dan bahkan aturan sanksi terhadap Kuba.

Pengiriman rudal yang ceroboh itu terjadi saat Washington dan Havana sedang bekerja untuk membangun pemulihan hubungan diplomatik mereka, sebuah langkah yang pertama kali diumumkan pada Desember 2014. Amerika Serikat dan Kuba secara resmi memperbaiki hubungan diplomatik pada Juli dan membuka kembali kedutaan besar di ibukota masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com