Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan Seksual Massal di Jerman Gambarkan Apa yang Mereka Alami

Kompas.com - 07/01/2016, 10:03 WIB
COLOGNE, KOMPAS.com — Salah seorang korban serangan seksual massal di kota Cologne, Jerman, telah menggambarkan momen mengerikan saat sekelompok pria berjumlah lebih dari 30 orang mengepung dia dan teman-temannya lalu menggerayangi serta merampok mereka pada malam perayaan Tahun Baru.

Seorang perempuan lain menceritakan bagaimana pakaian dalamnya benar-benar robek dari tubuhnya dalam serangan yang tampaknya terkoordinasi, di luar stasiun kereta api utama di kota terbesar keempat di Jerman itu pada tengah malam tanggal 31 Desember 2015.

Polisi Cologne mengatakan, pihaknya telah menerima lebih dari 90 pengaduan tentang perampokan dan penyerangan seksual, termasuk dua laporan pemerkosaan, oleh ratusan orang yang menyasar para perempuan muda pada malam pesta Tahun Baru itu.

Kepala polisi Cologne, Wolfgang Albers, menggambarkan para pelaku bertampang Arab atau Afrika Utara, dan menyebut serangan itu sebagai "sebuah dimensi kejahatan yang sama sekali baru". Serangan tersebut mengejutkan Jerman dan memicu perdebatan tentang kebijakan pengungsi negara itu.

Salah seorang korban, Michelle (18), mengatakan kepada saluran televisi berita NTV bahwa dia bersama sekelompok temannya yang berjumlah 10 orang tiba di stasiun kereta api pada sekitar pukul 11.00 malam menjelang pergantian tahun. Mereka melihat sekitar 1.000 orang, hampir semuanya pria asing, berkumpul di daerah yang berdekatan dengan katedral kota itu.

Michelle mengatakan, saat ia dan teman-temannya berjalan menuju Sungai Rhine untuk menonton kembang api, "Tiba-tiba 20 sampai 30 pria mengepung kami, dan semakin banyak yang datang".

Dia mengatakan, para pria itu mulai melecehkan mereka, menyentuh kaki, punggung, torso, dan bokong mereka, serta berusaha untuk meraih pakaian dalam mereka. "Untungnya kami mengenakan pakaian yang tebal," kata Michelle.

Ia dan teman-temannya protes, tetapi para pria itu tampaknya tidak mengerti bahasa Jerman. "Mereka semua orang asing," katanya.

Michelle mengatakan, beberapa temannya berteriak selama serangan, yang ia diperkirakan berlangsung selama lima menit. Mereka akhirnya bergandengan tangan dan bebas. Beberapa dari anggota kelompoknya itu menangis.

Beberapa saat setelah melarikan diri, mereka baru menyadari bahwa mereka juga telah dirampok. Ponsel, dompet, dan rokok mereka telah diambil para pria itu.

"Kami tidak dipukuli, tidak menderita luka permanen, tetapi hal itu menjijikkan dan tidak lucu," kata Michelle.

Seorang perempuan lain, Anne (25), mengatakan kepada harian Jerman, Bild, bahwa ia sedang menunggu meja di sebuah klub malam dan keluar sebentar saat jeda ketika dirinya diserang oleh sekelompok pria "Arab", yang menarik gaunnya dan merobek celana dalamnya sebelum melarikan diri.

Harian yang sama melaporkan, seorang perempuan lain yang tidak disebutkan namanya, yang berusia 20 tahun, mengaku bahwa setiap potong pakaian di tubuhnya jadi robek, sementara temannya "dilecehkan dengan jari".

Salah seorang korban mengatakan, saat kekacauan di sekitar stasiun kereta api terjadi, ia takut dirinya bisa terbunuh atau diperkosa dan "tidak seorang pun yang akan melihat hal itu", seperti dilaporkan kantor berita Reuters.

Perempuan itu mengatakan, dia dan temannya berjalan melewati stasiun kereta api ketika mereka dikelilingi sekelompok pria yang "menggerayangi kami di mana-mana" dan "meraba-raba di antara kaki-kaki kami".

Halaman:
Sumber smh.com.au
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com