Pertemuan tertutup pada pagi hari antara 15 negara anggota itu diminta oleh PBB dan Jepang.
"Meskipun kami pada saat ini tidak dapat memastikan bahwa sebuah uji coba memang telah dilakukan, kami mengecam setiap pelanggaran Resolusi DK PBB dan sekali lagi mendesak Korea Utara mematuhi kewajiban dan komitmen internasionalnya," kata juru bicara misi AS, Hagar Chemali.
Jika uji coba bom hidrogen itu memang terjadi, hal tersebut akan menandai peningkatan signifikan kemampuan Korea Utara.
Sebuah bom hidrogen, atau perangkat termonuklir, menggunakan hidrogen dalam sebuah reaksi berantai.
Jika klaim Korea Utara itu terkonfirmasi, hal tersebut kemungkinan akan memicu sanksi internasional yang lebih keras.
Pyongyang telah melakukan tiga uji coba nuklir sebelumnya, yaitu tahun 2006, 2009, dan 2013, yang menyebabkan serangkaian sanksi dari PBB.
Sejumlah resolusi PBB melarang Korea Utara yang tertutup terlibat kegiatan nuklir atau teknologi rudal balistik.
Di DK, Beijing yang merupakan sekutu Pyongyang secara reguler mencoba untuk melindungi Korea Utara dari hukuman atau sanksi, sementara Washington berulang kali mengecam rezim komunis itu dan pelanggarannya terhadap hak asasi manusia.
Jepang bergabung dengan Dewan Keamanan pada 1 Januari berdasarkan mandat selama dua tahun sebagai anggota tidak tetap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.