Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Nimr al-Nimr yang Menyulut Konflik Iran dan Arab Saudi?

Kompas.com - 06/01/2016, 09:34 WIB
KOMPAS.com — Siapa Nimr Baqir Nimr, sosok yang mampu mengobarkan perang diplomasi terbaru antara Iran dan Arab Saudi? Eksekusi mati terhadap ulama Syiah itu tidak cuma ditanggapi secara dramatis oleh Iran, tetapi juga mendorong beberapa negara teluk memutuskan hubungan diplomatik dengan negeri mullah tersebut.

Nimr bukan wajah asing buat penguasa Arab Saudi. Selama pergolakan yang disebut musim semi Arab 2011 silam, ulama paruh baya itu berkiprah mendukung kemerdekaan Katif dan Al-Ihsaa, dua wilayah di Arab Saudi yang berpenduduk mayoritas Syiah.

Namun, selebihnya kiprah Nimr tidak banyak mengundang perhatian. Ia berulang kali memimpin aksi protes menentang praktik diskriminasi terhadap kaum Syiah di Arab Saudi. Ia berulang kali ditangkap dan dipenjarakan, serta kehilangan istrinya saat masih di bui.

Kendati dicap "radikal" oleh kerajaan Arab Saudi, Nimr selalu menyerukan perlawanan tanpa kekerasan terhadap para pengikutnya. Kepada BBC, ia pernah berkata bahwa "kata-kata" selalu lebih kuat ketimbang "pedang".

Lambang obsesi terhadap Iran

Nama Nimr menjadi buah bibir ketika ia dijatuhi vonis hukuman mati oleh pengadilan Arab Saudi pada 2014. Ia didakwa lantaran membangkang terhadap perintah negara dan dituduh merencanakan pembunuhan terhadap aparat keamanan. Sejak saat itu, pria berusia 54 tahun tersebut menjadi sandera politik antara Teheran dan Riyadh.

Iran mengancam Arab Saudi akan "membayar mahal" jika melaksanakan eksekusi mati terhadap Al Nimr. Sebagai reaksi pemerintah Riyadh menangkap saudara laki-lakinya, Muhammad al-Nimr, karena mengomentari putusan pengadilan di media sosial.

"Sikap keras Pemerintah Arab Saudi dalam kasus Nimr menunjukkan obsesi keluarga kerajaan terhadap Iran," ujar Scott Lucas, profesor Hubungan Internasional di Birmingham University.

Kepada Bloomberg, Lucas mengatakan, "Saudi sengaja melintasi batas aman dalam hubungan diplomatik dengan mengeksekusi mati Al Nimr. Juga menambah garam ke luka yang terbuka, dengan menggunakan retorika yang menempatkan Nimr sejajar dengan teroris Al Qaeda."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com