Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Pasukan ke Irak, Turki Dikecam Liga Arab

Kompas.com - 25/12/2015, 20:36 WIB

KOMAPS.com - Turki mengancam keamanan dunia Arab dengan tambahan pengerahan militernya ke utara Irak.

Demikian kecaman Wakil Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed ben Heli dalam KTT menteri luar negeri Liga Arab di Kairo.

"Dengan mengerahkan tambahan tentaranya, Turki juga memperparah kekacauan di kawasan," ujar ben Heli.

Ketegangan antara Baghdad dan Ankara memuncak gara-gara pengerahan tambahan hingga 1.000 serdadu Turki dan sejumlah panser ke utara Irak awal bulan ini, dengan alasan untuk melindungi serdadunya yang sudah ditempatkan di kawasan itu.

Militer Turki melatih pejuang Kurdi Peshmerga dan kaum Sunni moderat di kawasan Bashika di utara Irak, untuk melawan militan negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Kawasan utara Irak dikuasai kaum Kurdi yang dipimpin Atheel dan Osama Nujaifi. Atheel adalah mantan gubernur Niniveh dan Osama mantan wakil presiden Irak. Keduanya adalah rival berat PM Irak saat ini, Haider al Abadi.

Inilah yang terutama membuat pemerintah Irak berang. Baghdad sudah melayangkan protes resmi kepada Ankara terkait masalah penempatan militer ini.

Ankara siap relokasi tentara

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menanggapi surat protes dari Irak dan Liga Arab serta seruan dari presiden AS Barack Obama, menyatakan akan menarik mundur dan merelokasi sebagian pasukannya.

"Pasukan akan ditarik ke kawasan Kurdi yang bersahabat dengan Turki," tegas Erdogan.

Namun Menteri Luar Negerii Irak Ibrahim al Djaafari mendesak Turki untuk segera menarik seluruh pasukannya dari wilayah kedaulatan Irak.

"Turki mengerahkan pasukan ke wilayah Irak tanpa izin dari Baghdad dan dengan itu melanggar kedaulatan kami. Pemindahan pasukan dari satu wilayah Irak ke wilayah Irak lainnya tidak bisa diterima," ujar Al Djaafari.

Senada dengan itu, para menteri luar negeri Arab menyebut langkah Ankara itu sebagai ancaman keamanan bagi seluruh dunia Arab.

Campur tangan Turki di utara Irak dipandang sebagai langkah Ankara untuk menyiapkan kawasan sempalan Kurdi Irak di seputar Mosul yang bebas dari pengaruh ISIS. Hal ini dipandang oleh Baghdad sebagai upaya separatisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com