Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ancaman Keamanan, Orang Barat di Beijing Diminta Waspada

Kompas.com - 24/12/2015, 22:36 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber BBC.com
BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, dan Perancis merilis pernyataan meminta warganya yang sedang berada di Beijing untuk berwaspada di liburan Natal ini.

Otoritas AS dan Inggris menerima informasi mengenai kemungkinan ancaman keamanan terhadap orang Barat di Distrik Sanlitun.

Distrik ini merupakan kawasan pusat perbelanjaan dan hiburan malam yang sibuk di ibu kota China itu. Orang Barat sering menghabiskan waktunya di daerah ini.

Di kawasan itu pernah terjadi sejumlah kekerasan terhadap warga asing, termasuk penusukan seorang warga Perancis dan istrinya yang merupakan warga lokal oleh seorang lelaki Cina. Korban perempuan akhirnya meninggal dunia.

Meskipun begitu, serangan "massal" di Beijing sangatlah jarang. Kepolisian Beijing telah menetapkan status siaga “level kuning”. Level ini berada pada urutan kedua terbawah dari empat level situasi darurat di Cina.

“Level kuning” ini berarti akan ada peningkatan intensitas penjagaan keamanan di tempat umum seperti pusat perbelanjaan. Petugas akan memeriksa tempat sampah dengan rutin setiap 30 menit sekali," demikian kantor berita Xinhua melaporkan, Kamis (24/12/2015).

Jumlah polisi yang dipersenjatai di distrik sibuk itu terlihat jauh lebih banyak dari biasanya. Mobil-mobil polisi yang berkamuflase dengan aparat bersenjata di dalamnya juga disiagakan di satu dari dua kawasan kedutaan besar asing di Beijing.

Kondisi siaga yang diperkirakan akan terus dipertahankan hingga tahun baru ini biasanya dikeluarkan jika ada peristiwa yang terkait bencana alam atau yang berpotensi merusak "tatanan" sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com