“Jelas tidak. Hillary Clinton tidak akan meminta maaf kepada Donald Trump karena menunjukkan dengan tepat bagaimana retorikanya yang penuh kebencian hanya akan membantu (ISIS) merekrut teroris,” kata juru bicara Clinton, Brian Fallon, kepada CNN.
Fallon maupun tim kampanye Clinton tidak menyebut secara spesifik video ISIS yang menampilkan pernyataan Trump.
Namun, dalam acara debat, Sabtu (19/12/2015), Clinton menyebut kandidat presiden AS dari Partai Republik itu telah menjadi "perekrut terbaik" untuk kelompok ISIS sehubungan dengan idenya agar orang Muslim dilarang masuk AS.
Trump membantah klaim Clinton dan menuntut istri mantan Presiden AS Bill Clinton tersebut minta maaf.
“Dia berbohong tentang segala hal,” kata Trump seraya menambahkan bahwa Hillary Clinton mengada-ada soal video ISIS.
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama menuding Trump sedang mengeksploitasi kemarahan dan ketakutan kelas pekerja AS dalam situasi ekonomi saat ini.
Ekonomi dan perubahan demografi, kata Obama, memungkinkan Trump menyebarkan ide-idenya.
Trump mendapat kecaman global saat menyampaikan ide pelarangan kaum Muslim, yang disampaikan beberapa hari setelah serangan di pusat kesehatan di San Bernardino, California oleh pasangan Muslim.
Jajak pendapat menunjukkan mayoritas warga Amerika menolak ide Trump untuk melarang kaum muslim, namun 25 persen responden mendukungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.