AS dan Kuba Sepakat Buka Kembali Penerbangan Komersial

Pembukaan kembali penerbangan ini akan menjadi yang pertama dalam setengah abad sejak kedua negara jiran ini membekukan hubungan diplomatik pasca-gagalnya operasi penggulingan Fidel Castro dari pucuk kekuasaan Kuba.

Sejauh ini, pejabat setempat belum dapat memastikan kapan tepatnya penerbangan bersejarah ini akan resmi kembali dioperasikan, menunggu Biro Federal Aviasi Amerika mengambil langkah-langkah lanjut lain untuk memastikan keselamatan penerbangan.

Pengumuman bersejarah ini disambut baik oleh industri penerbangan Amerika yang sudah lama melirik Kuba sebagai objek wisata yang sangat potensial.

“Ketertarikan terhadap Kuba mencapai level yang tidak pernah terlihat dalam beberapa dekade terakhir,” tutur Scott Laurence, wakil presiden Maskapai Penerbangan JetBlue.

American Airlines juga menyambut hangat rencana ini dan berencana segera mengajukan izin rute terbang Amerika-Kuba ke Departemen Transportasi.

Sampai saat ini, Hukum Amerika Serikat melarang warganya mengunjungi Kuba untuk berwisata.

Rencana ini menandai semakin hangatnya hubungan kedua negara yang terkenal merupakan musuh bebuyutan itu.

Beberapa hari lalu, Presiden Barack Obama mengungkapkan rencananya untuk mengunjungi Kuba sebelum masa jabatan kepresidenannya berakhir.

Dua negara ini resmi mengakhiri 54 tahun ketegangan dan permusuhan di antara mereka tanggal 20 Juli lalu ditandai dengan normalisasi hubungan diplomatik.

Bendera kebangsaan Kuba pertama kalinya berkibar di luar gedung di ibu kota Washington DC yang kembali dioperasikan menjadi kantor Kedutaan Besar Kuba di Amerika.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry kemudian mengunjungi Havana sebulan kemudian meresmikan pengoperasian kembali Kedutaan Besar Negeri Paman Sam di Kuba.