Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Jerman Menghadapi Ancaman Teror

Kompas.com - 17/12/2015, 20:49 WIB

KOMPAS.com - Jerman membentuk pasukan khusus untuk menghadapai ancaman teror. Pasukan tersebut bernama BFE+.

Pasukan BFE+ adalah nama satuan khusus antiteror yang resmi bertugas Rabu (16/12/2015).

Satuan pertama dengan anggota 50 orang bertugas di Blumenberg dekat ibu kota Berlin. Peresmiannya dilaksanakan Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere dalam upacara singkat.

Nantinya BFE+ akan terdiri dari 250 polisi, dan ditempatkan di lima lokasi di seluruh Jerman.

Satuan baru ini bertugas untuk menghentikan teroris, dan jika perlu menembak mati.

Untuk itu, mereka dilengkapi sebuah pistol yang biasa digunakan polisi Jerman, dan ditambah senapan serbu tipe G36, yang jadi standar perlengkapan bagi angkatan bersenjata Jerman.

Dari namanya, BFE+ (Beweissicherungs- und Festnahmeeinheit Plus) berarti satuan pengamanan barang bukti dan penangkapan.

Pembentukan satuan ini adalah reaksi pemerintah Jerman atas serangan teror di Paris November lalu.

Ini juga reaksi dari semakin kuatnya tuntutan agar angkatan bersenjata Jerman juga bisa ditempatkan di dalam negeri, mengingat ancaman teror yang semakin marak.

Menurut konstitusi Jerman, angkatan bersenjata tidak boleh ditempatkan untuk operasi militer di dalam negeri. Mereka bisa diperbantukan misalnya jika bencana alam terjadi.

Mulai Juni lalu langkah memperlengkap polisi dengan senjata berat sudah mulai diperdebatkan di kalangan departemen dalam negeri.

Penyebabnya adalah serangan teror atas kantor tabloid Perancis, Charlie Hebdo, di Paris Januari 2015. Ketika itu, teroris menggunakan Kalashnikov, senjata serbu buatan Rusia.

 Hadapi kemungkinan serangan

Sekarang polisi Jerman juga menggunakan senjata kaliber sama, agar jika terjadi tembak-menembak, mereka setidaknya bisa menghadapi dengan perlengkapan seimbang.

Tujuan perlengkapan ini adalah, “menguasai keadaan dalam temak-menembak dengan teroris.“ Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri negara bagian Rheinland Pfalz.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com