Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ayah Seret Putranya ke Kantor Polisi karena Curi "Smartphone"

Kompas.com - 16/12/2015, 22:29 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Seorang ayah di Kuala Lumpur, Malaysia, menyeret putranya yang masih remaja ke kantor polisi. Straits Times, Rabu (16/12/2015), melaporkan, remaja berusia 14 tahun itu diseret oleh ayahnya, seorang karyawan perusahaan telekomunikasi, setelah anaknya ketahuan mencuri smartphone milik sang ayah.

Pria 46 tahun itu mengatakan, smartphone itu bukanlah smartphone biasa. Di dalamnya terdapat sebuah software mahal seharga 100.000 ringgit (sekitar Rp 330 juta).

"Dia sama sekali tidak menunjukkan emosi ketika menyerahkan putranya. Dia menyuruh kami untuk mengirim si anak ke penjara," kata Mohd Roy Suhaimi Sarif, Kepala Polisi Distrik Wangsa Maju di Kuala Lumpur.

Sarif melanjutkan, semula si ayah berpikir bahwa pencurian telah terjadi di rumahnya dan dilakukan oleh pihak luar. Namun, setelah tidak ada tanda-tanda rumah dibobol, kecurigaan langsung mengarah ke putranya.

Smartphone itu memang diambil remaja tersebut. Ia kemudian menjualnya ke pihak lain dengan harga 400 ringgit (Rp 13,2 juta).

Polisi yang menerima laporan itu tidak punya pilihan selain menahan remaja malang tersebut. Remaja itu mengaku, dia menjual smartphone tersebut agar punya uang untuk bermain dengan teman-temannya.

"Polisi juga telah menahan dua orang yang membeli smartphone itu dan telah mengembalikannya kepada korban. Polisi bertanya kepadanya apakah dia ingin mencabut tuntutan kepada putranya. Namun, dia mengatakan tidak,” kata Sarif.

Remaja itu saat ini ditahan di sel kantor polisi setempat dan akan menjalani persidangan pada Kamis besok. Sejauh ini, sang ayah belum terlihat datang untuk membesuk sang putra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com