Pemenang Nobel Prize itu menilai, komentar Trump penuh kebencian dan menyalahkan Muslim atas teroris hanya akan "meradikalisasi lebih banyak teroris".
"Ya, benar-benar tragis bahwa Anda mendengar komentar-komentar ini yang penuh dengan kebencian, penuh dengan ideologi yang mengarah pada diskriminasi terhadap orang lain," kata Malala.
"Jika tujuan Anda adalah menghentikan terorisme, jangan coba-coba menyalahkan seluruh penduduk Muslim karena itu tidak akan menghentikan teroris," lanjut dia.
Malala mengecam pernyataan Trump itu saat berbicara di sebuah acara di Birmingham, Inggris, Selasa (15/12/2015).
Acara itu untuk memperingati serangan Taliban ke sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan, yang menewaskan 140 orang dan sebagian besar korban adalah anak-anak.
Pada 2012, Malala sendiri pernah ditembak kepalanya oleh Taliban saat menyuarakan hak pendidikan bagi anak-anak perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.