Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa Rekan di Barak, Tentara Australia Divonis Penjara 5 Tahun

Kompas.com - 15/12/2015, 13:25 WIB
KOMPAS.com - Seorang personel militer Australia divonis penjara 5 tahun karena terbukti memperkosa rekan wanitanya di barak militer Darwin.

Lane Muller, 23 tahun, melakukan pemerkosaan  di Barak Militer Australia di Darwin pada tahun 2013, setelah melakukan tugas militer.

Juri bulan lalu menyatakan Muller bersalah melakukan pemerkosaan.

Dalam persidangan di pengadilan terungkap Muller menghadiri acara dimana korban 'sangat mabuk' dan muntah dibalkon.

Muller dituduh memperkosa tentara wanita itu dikamarnya setelah menghadiri acara yang dikenal dengan sebutan "dining-in"  atau makan malam di barak dimana minuman beralkohol disajikan dengan bebas.

"Tentara Muller secara nyata menggiring korban ke kamarnya," kata Jaksa penuntut Stephen Geary di pengadilan.

Para juri kemudian mendengarkan kesaksian yang mengatakan korban sempat berkata kepada Muller, "Jangan masuk...keluar dari kamar saya" dan kemudian Muller menjawab "Saya tidak mau keluar".

Dalam persidangan hari ini, Hakim Graham Hiley berkata kepada Muller, "Anda mengatakan Anda ingin berhubungan badan dengan korban dan dia menolak".

"Sekali dia mengatakan tidak, harusnya itu sudah jelas bagi Anda kalau dia tidak ingin melakukan hubungan badan dengan Anda."

Hakim Hiley mengatakan Muller tidak "terlihat mengekspresikan keprihatinannya pada korban."

Hakim Hiley mengecam  Angkatan Bersenjata Australia (ADF) dengan mengatakan "Seandainya korban mendapat perawatan yang lebih baik dan perhatian dari atasannya, dia mungkin tidak harus menjalani tekanan emosi."

Penasehat Pertahanan Australia Louise Bennett di pengadilan mengatakan begitu dinyatakan bersalah, kemungkinan besar Muller akan diberhentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com