Kantor berita Reuters melaporkan Sabtu (13/122015) bahwa kejaksaan Swiss telah membuka proses penuntutan terhadap dua orang itu dengan menggunakan pasal kegiatan mencurigakan yang berpotensi berhubungan dengan dua kelompok teror Al Qaeda dan Negara Islam atau ISIS.
“Kedua orang itu dihentikan di jalan oleh pihak berwenang karena perilaku mereka yang mencurigakan dan latar belakang kewarganegaraan mereka. Kami harus melakukan pemeriksaan lebih mendalam terhadap mereka,” kata Jaksa Olivier Jornot.
Kedua orang yang tidak disebutkan identitasnya itu membantah telah berencana melakukan aksi yang melanggar hukum. Mereka tidak dapat berbahasa Perancis dan mengatakan baru saja memperoleh mobil itu untuk melakukan perjalanan ke Geneva.
Kota Geneva, markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), berada dalam status siaga satu sejak hari Jumat lalu setelah munculnya laporan bahwa tersangka pelaku serangan teror Paris berkeliaran di kota itu.
Presiden Swiss, Simonetta Somaruga, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan adanya aktivitas mencurigakan yang diduga terkait ISIS di negara yang dipimpinnya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.