Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Salah Tangkap, Tahanan Guantanamo Bebas Setelah 13 Tahun Dibui

Kompas.com - 04/12/2015, 16:08 WIB
KOMPAS.com — Pihak hukum Amerika Serikat kedapatan berulang kali membui narapidana dengan dakwaan kosong.

Nasib tersebut antara lain menimpa Mustafa Al Aziz Al Shamiri yang mendekam selama 13 tahun di salah satu penjara paling ketat di dunia, Teluk Guantanamo.

Pria asal Yaman berusia 37 tahun itu ditangkap pada 2002 silam dengan tudingan melakukan aksi terorisme.

Ia lalu menjalani masa tahanan tanpa pernah melalui pengadilan. Belakangan diketahui, militer AS sebenarnya mengincar orang lain dengan nama yang sama. Al Shamiri kini sedang menjalani proses akhir pembebasannya.

Mustafa Abdul Qawi Abdul Aziz Al Shamiri yang bernomor tahanan YM-434 dituding terlibat dengan kelompok teror Al Qaeda di Afganistan.

"YM-434 adalah kurir dan fasilitator Al Qaeda, selain juga pelatih. Namun, kini kami menilai, aktivitas tersebut dilakukan oleh ekstremis lain dengan nama yang mirip YM-434," demikian bunyi informasi di profil tahanan Al Shamiri, yang baru dibuka ke publik.

Al Shamiri ternyata prajurit rendahan Al Qaeda, bukan salah satu penggawa teror seperti yang ditudingkan militer AS.

Ia pernah bertempur di Bosnia pada 1995, terlibat dalam perang saudara di Yaman pada 1996, dan mengangkat senjata untuk Al Qaeda di Afganistan pada 2001.

Sebuah pernyataan yang diumumkan penasihat hukum Al Shamiri menunjukkan bahwa sang klien "menyesal telah mengambil jalan hidup yang salah saat muda. Kini, ia ingin mencari kehidupan baru."

Al Shamiri dianggap memiliki kelakuan baik selama di penjara. Ia antara lain rajin belajar bahasa Inggris dan kerap mengunjungi kelas seni.

Pria 37 tahun itu juga belajar memasak dan pertukangan.

"Ia memiliki keinginan kuat untuk mengenyam pendidikan formal untuk menjamin masa depan," tulis pengacaranya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com