Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Keseriusan Perancis di KTT Perubahan Iklim

Kompas.com - 03/12/2015, 02:01 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

Laporan Kontributor Kompas.com Firmansyah dari Paris, Perancis

PARIS, KOMPAS.com - Komitmen Perancis untuk memerangi dampak perubahan iklim di COP 21, KTT Perubahan Iklim Konferensi PBB UNFCCC layak mendapatkan acungan jempol di jajaran negara maju.

Hal ini terlihat dalam tiga hari pertemuan tingkat tinggi, Perancis mampu membuka mata dunia.

Pada hari pertama pembukaan KTT, tepatnya Senin (30/11/2015), Perancis bersama India meluncurkan Aliansi Tenaga Surya Internasional. Peluncuran ini dihadiri Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon.

Hadir dalam peluncuran itu Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Presiden Perancis, Francois Hollande.

Aliansi Tenaga Surya Internasional ini memiliki anggota 120 negara berkambang yang wilayahnya berkelimpahan cahaya sinar matahari.

Ban Ki Moon mengatakan bahwa aliansi akan memungkinkan negara-negara berkembang yang kaya akan sinar matahari memanfaatkan sinar matahari yang melimpah, dan sumber daya alam yang bebas.

“Dukungan yang luas untuk koalisi internasional ini merupakan bukti resonansi visi anda dari tenaga surya menuju kemakmuran,” kata Ban Ki Moon.

Ban Ki Moon berharap negara maju lainnya mampu bermitra untuk mendukung aliansi ini dengan menyediakan dukungan teknologi, dan pengembangan kapasitas sumberdaya serta finansial.

Belum lagi, publik dunia terkaget dengan gebrakan Perancis dalam aliansi ini, selang satu hari berikutnya, yakni Selasa (1/12/2015), Perancis mengumumkan akan menginvestasikan dana sebesar dua miliar euro bagi negara-negara di Benua Afrika mulai tahun 2016 hingga 2020 untuk energi terbarukan.

Adapun program yang akan dilakukan dengan dana tersebut meliputi penggunaan energi tenaga surya, energi angin, gheotermal, tergantung potensi energi yang dimiliki masing-masing negara.

Saat ini, di COP 21 Paris, mata dunia seperti tertuju ke Benua Afrika. Afrika dinilai tidak bertanggung jawab atas perubahan iklim, namun telah menderita konsekuensi paling serius.

Para Kepala Negara Afrika berharap kerjasama tersebut dapat segera dijalankan tanpa harus menunggu 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com