Pasukan Khusus AS Bantu Pembebasan Sandera di Hotel di Mali

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, warga Amerika mungkin saja ada di antara para sandera dalam drama pengepungan itu, yang terjadi tepat seminggu setelah serangan mematikan di Paris, Perancis.

"Personel Komando Operasi Khusus Forward-North dan Afrika Barat saat ini sedang membantu upaya pembebasan sandera di Radisson Blu Hotel di Bamako," kata Letnan Kolonel Michelle Baldanza. "Pasukan AS telah membantu warga sipil pindah ke lokasi aman, sementara pasukan Mali membersihkan hotel dari orang-orang bersenjata."

Sejumlah pria bersenjata menawan 125 tamu dan 13 karyawan sebagai sandera, kata jaringan hotel Radisson.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, mengatakan, "Kami menyadari warga negara AS mungkin ada di hotel itu. Kedutaan AS di Bamako sedang berusaha untuk memverifikasi informasi ini."

Orang-orang bersenjata itu diyakini telah memasuki hotel 190 kamar itu pada sekitar pukul 14.00 WIB hari Jumat. Mereka menggunakan sebuah mobil bernomor pelat diplomatik sebelum menawan para tamu dan staf. Serangan yang diduga telah dilakukan kaum militan berlatar agama itu telah menewaskan sedikitnya tiga orang.

Sejumlah saksi mata mengatakan, ada "sekitar belasan" penyerang bersenjata, sementara sumber-sumber keamanan mengatakan hanya ada dua atau tiga orang penyerang.