Sinan (29), salah satu wanita Yazidi yang melarikan diri dari kota Raqqa, Suriah, tujuh bulan lalu, mengatakan, kemungkinan ratusan perempuan dan anak-anak Yazidi masih ditahan kelompok ISIS.
Para perempuan dijadikan budak seks dan anak-anak dipaksa menjadi tentara.
"Kami begitu khawatir," kata Sinan yang duduk bersama bibinya yang juga selamat dari perbudakan.
"Kami satu-satunya yang mengetahui bagaimana penderitaan mereka."
Sinan menyatakan, warga Yazidi mendukung serangan tersebut, tetapi mereka khawatir orang-orang yang dicintainya juga ikut mati.
Perancis membombardir basis ISIS di Raqqa, Suriah, pada Minggu (15/11/2015) dan Senin (16/11/2015) kemarin.
Serangan itu sebagai respons atas tragedi berdarah di Paris yang menewaskan 129 orang dan melukai 352 orang.
Presiden Perancis menyatakan akan terus melakukan serangan udara terhadap militan selama seminggu ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.