Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom di Beirut, Aparat Tangkap 9 Tersangka yang Didominasi Warga Suriah

Kompas.com - 16/11/2015, 00:51 WIB
KOMPAS.com - Pasukan keamanan Lebanon telah menangkap sembilan orang tersangka, sebagian besar dari mereka warga Suriah. Mereka ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam pemboman pekan lalu di Beirut yang menewaskan sedikitnya 44 orang.

"Sampai saat ini ditahan, termasuk tujuh warga Suriah dan dua Lebanon - salah satu dari mereka [calon] pembom bunuh diri dan yang lain pedagang yang diselundupkan dari perbatasan Suriah," kata Menteri Dalam Negeri Nuhad Mashnuq pada konferensi pers yang disiarkan televisi pada hari Minggu (15/11/2015).

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan Kamis lalu.

"Seluruh jaringan pembom bunuh diri dan pendukungnya ditangkap dalam jangka waktu 48 jam setelah ledakan," kata Mashnuq.

Pelaku yang juga warga negara Suriah itu tinggal di sebuah kamp pengungsi Palestina yang terletak di Burj al-Barajneh dan sebuah flat di distrik timur ibukota dari Ashrafieh yang telah digunakan untuk mempersiapkan sabuk untuk bahan peledak.

Analis politik berbasis di Beirut Ali Rizk mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemboman sinyal pergeseran taktik ISIS ini.

Pada bulan lalu, ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas menjatuhkan sebuah pesawat komersil Rusia dan menewaskan semua 224 orang di dalamnya, kemudian pengeboman di Beirut dan Paris serangan terbaru di mana setidaknya 129 orang tewas.

Korban didominasi anak-anak

Ali Meqdad, anggota parlemen Lebanon yang memiliki hubungan dekat dengan Hizbullah, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ISIS melancarkan perang terbuka terhadap masyarakat Muslim dan Eropa di Timur Tengah dan Eropa.

"Mereka yang tewas dalam pemboman Beirut, banyak dari mereka adalah anak-anak dan orang tua. Mereka telah membayar harga yang tidak perlu," kata Meqdad.

"ISIS terlibat dalam terorisme hanya untuk memfitnah nama baik Islam dan itu hanya melayani mereka yang ingin menjaga Islam distigmatisasi dengan label terorisme."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com